Malaysia - Singapura
Malaysia juga memutuskan untuk membatalkan proyek kereta cepat yang menghubungkan antara dua negara, Malaysia dan Singapura. Proyek bernama High Speed Rail ini awalnya direncanakan akan dibangun sepanjang 350 kilometer dengan titik utama Kuala Lumpur dan Singapura. Adapun perkiraan biaya pembangunannya adalah sekitar Rp 237 triliun.
Pada 2018, proyek ini ditangguhkan sementara waktu. Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad, sempat meninjau kesepakatan perdana menteri terdahulu dan memutuskan memperketat keuangan. Akhirnya, proyek ini ditangguhkan kembali.
Kereta Cepat Malaysia. shutterstock.com
Mei 2020 menjadi tenggat penangguhan proyek kereta cepat Malaysia-Singapura. Saat itu, Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperpanjang masa penangguhan kembali. Waktu penangguhan ini digunakan Pemerintah Malaysia dan Singapura untuk berdiskusi lebih dalam mengenai proyek ini.
Setelah diskusi yang panjang dan alot selama enam bulan, serta sudah mencapai tenggat penangguhan, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk membatalkan proyek kereta cepat itu. Kedua pihak mengumumkan pernyataan bersama tersebut pada 1 Januari 2020. Pemerintah Malaysia diwakili oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan Pemerintah Singapura diwakili Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Dalam diskusi yang alot selama Mei-Desember 2020, kedua pihak berupaya untuk mengubah proyek kereta cepat setelah menghitung dampak ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
Menteri Ekonomi Malaysia, Mustapa Mohamed, menjelaskan bahwa kesepakatan pada 2016 tidak lagi fisibel jika diterapkan pada 2020, terlebih dengan pertimbangan kondisi fiskal yang terdampak pandemi Covid-19.
RADEN PUTRI | RYZAL CATUR ANANDA | SHARISYA KUSUMA RAHMANDA
Pilihan Editor: Faisal Basri Beberkan Hitungan Balik Modal Proyek Kereta Cepat Whoosh: Bisa Sampai 139 Tahun