TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono, mengatakan IKN akan dibangun menjadi kota cerdas (smart city) dan canggih di masa depan. Bambang mengungkapkan akan ada banyak inovasi yang diterapkan di IKN pada 2045 mendatang.
Ibu kota baru Indonesia itu akan menerapkan layanan serba digital pada 2045. Adapun layanan yang dimaksud, di antaranya sistem transportasi cerdas, pengelolaan air pintar, pengelolaan limbah, dan target nol sampah (zero waste).
Untuk sistem transportasi cerdas, Bambang mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah bekerja sama dengan Hyundai Motor Group untuk menguji konsep taksi terbang. Menurut dia, nantinya akan dilakukan tes untuk melihat kesesuaian konsep dengan regulasi dan standar keamanan.
“Maka jangan heran di Nusantara, di 2045, ada taksi terbang,” ujar Bambang, Selasa, 26 September 2023.
Menjadi salah satu transportasi masa depan ibu kota baru, seperti apa taksi terbang yang telah disiapkan oleh pemerintah tersebut? Berikut serba-serbi taksi terbang Hyundai di IKN.
Diuji Coba Sebelum 17 Agustus 2024
Otoritas IKN menginformasikan bahwa taksi terbang akan mulai diuji coba sebelum 17 Agustus 2024. Rencananya, uji coba itu akan dilakukan di IKN Nusantara sebelum HUT RI Ke-79.
Hal tersebut dibenarkan oleh Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Muhammed Ali Berawi di Kompleks DPR RI. Ali mengungkapkan bahwa OIKN telah menyiapkan beberapa hal untuk uji coba tersebut. mulai dari landasan taksi terbang, helipad, dan fasilitas penunjang lain.
“Untuk uji coba taksi terbang dilakukan sebelum HUT RI Ke-79 pada 17 Agustus 2024,” tuturya. “Kita ini melakukan proof of concept yakni teknologi harus dibuktikan bahwa keandalan teknologi tersebut bagus.”
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa taksi terbang ini menggunakan Intelligent Transport System (ITS). Dengan teknologi ini, mobil elektrik atau kendaraan otonom dapat membawa penumpang ke helipad taksi terbang dan hanya menggunakan satu aplikasi.
“IKN menerapkan ITS mulai dari kendaraan otonom, bus listrik dan seterusnya,” ujar Mohammed Ali Berawi.
Adapun taksi terbang yang akan diuji coba ini merupakan hasil kerja sama OIKN dengan Hyundai Motor Group. Keduanya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membangun ekosistem mobilitas cerdas Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia.
Selanjutnya: Taksi terbang masih dalam tahap...