TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan peningkatan kontribusi ke negara menjadi lebih dari Rp 7 triliun pada 2023.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan kontribusi Pelindo ke negara adalah Rp 4,7 triliun pada 2021 dan Rp 7,2 triliun pada 2022. "Dan diharapkan pada 2023 di atas Rp 7 triliun," ujar Arif pada acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Dia melanjutkan, bottom line Pelindo adalah sekitar Rp 3,2 triliun pada 2021. Sedangkan pada 2022 naik menjadi Rp 3,9 triliun.
Adapun bottom line merujuk pada pendapatan bersih setelah dikurangi semua beban, termasuk beban pajak, beban depresiasi dan beban amortiasasi (Ebitda).
"Tentunya ada efisiensi-efisiensi dan memang ada proses-proses yang kita lakukan yang berdampak pada bottom line," tutur Arif.
Lebih jauh, Arif menuturkan formasi keuangan Pelindo akan inline atau sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan aktivitas. Ini karena semakin banyak aktivitas akan semakin banyak barang yang masuk ke pelabuhan.
Arif meyakini hilirisasi akan men-trigger alias memicu aktivitas, sehingga bisa menciptakan traffic atau lalu lintas barang yang lebih baik ke depan.
"Saya harapkan program pemerintah yang namanya hilirisasi akan berdampak 2 sampai 3 tahun," tutur dia.
Pilihan Editor: Bandara Husein Sastranegara Ditutup, Bandara Kertajati akan Layani 7 Rute Penerbangan