Kemenhub, kata Teguh, berkomitmen pada upaya penurunan emisi baik dalam tingkat nasional dan internasional. Salah satunya melalui penerbitan regulasi pendukung, keterlibatan langsung dalam diskusi strategis pada tingkat working group di ICAO.
Uji terbang itu juga merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap dengan kolaborasi antara Kementerian ESDM, Lembaga Minyak Gas dan Bumi (Lemigas), Garuda Indonesia, dan Pertamina Group. Selain itu, terlibat juga Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan stakeholder lainnya.
"Salah satu tujuan dilaksanakannya uji terbang ini adalah untuk mengetahui kinerja mesin pesawat dengan menggunakan bioavtur," kata Teguh.
Setelah uji terbang, akan dilaksanakan joy flight sebagai seremonial dari seluruh rangkaian implementasi bioavtur yang sudah dipersiapkan sejak Juli 2023 lalu. Teguh berharap ke depan jenis bioavtur ini dapat diproduksi massal demi implementasi SAF Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kami berharap Indonesia dapat berkontribusi menjadi penyumbang pasokan SAF dunia dalam rangka penurunan emisi karbon dari aktivitas penerbangan,” ucap Teguh.
Pilihan Editor: Teten Sebut Penutupan TikTok Tak akan Matikan UMKM: Banyak Channel Lain