Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Blak-blakan soal Insentif ke Bank yang Rajin Salurkan Kredit: Kebijakan Moneter Saja Tidak Cukup

image-gnews
Sambutan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dalam seminar nasional terkait kebijakan insentif likuiditas makroprudensial di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023. TEMPO/Defara
Sambutan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dalam seminar nasional terkait kebijakan insentif likuiditas makroprudensial di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023. TEMPO/Defara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi rambatan risiko global ke ekonomi dalam negeri. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan kebijakan moneter saja tidak cukup untuk menjaga stabilitas ekonomi.

“Ini (kebijakan moneter) cuma menjaga stability sementara,” ujar Destry dalam seminar nasional di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023. 

Oleh sebab itu, bank sentral harus terus ikut mendorong pertumbuhan ekonomi lewat kebijakan makroprudensial. Salah satunya adalah dengan pemberian berbagai insentif lewat Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial atau KLM.

Insentif KLM terbaru itu ditujukan ke perbankan yang menyalurkan kredit atau pembiayaan secara cepat ke sektor-sektor prioritas. Bentuknya adalah potongan untuk setoran giro wajib minimum (GWM).

Bank Indonesia, kata Destry, telah menaikkan KLM menjadi 4 persen dari yang sebelumnya 2,8 persen. “Sehingga kalau kita lihat perkiraan, akan ada tambahan likuiditas mencapai Rp 160 triliun,” ujarnya. 

Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit dan pembiayaan untuk menjaga pemulihan sekaligus membangkitkan perekonomian. Adapun kebijakan ini telah dikeluarkan dan berlaku efektif sejak 1 Oktober 2023. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sektor-sektor prioritas yang mendapatkan penyaluran kredit tersebut meliputi antara lain hilirisasi minerba dan nonminerba, perumahan termasuk perumahan rakyat, serta pariwisata termasuk perhotelan dan restoran. Ada juga pembiayaan inklusif termasuk untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan ultra mikro, serta pembiayaan hijau.

Selain pada sektor makroprudensial, kebijakan dalam sistem pembayaran juga ditingkatkan agar kualitas resiko pembayaran lebih aman dan nyaman. “Digital banking atau uang elektronik ini peningkatannya luar biasa. Penggunaan QRIS sudah mencapai 29 juta pengguna dengan merchant kurang lebih 26 juta, jadi transaksi terus mengalami peningkatan,” ujar Destry. 

Menurut dia, salah satu faktor yang mendorong konsumsi masyarakat itu adalah bagaimana efesiensi transaksi dalam melakukan sistem pembayaran. Selain itu, kebijakan untuk pendalaman pasar keuangan dan kebijakan ekonomi inklusif dan hijau juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 

“Banyak hal-hal yang diinisiasi oleh pemerintah termasuk kami mengelurkan SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) dan itu sebagai instrumen moneter kita, juga untuk pendalaman pasar keuangan, belum lagi kebijakan keuangan inklusif untuk UMKM,” ujarnya. 

Pilihan Editor: Nilai Tukar Rupiah Tetap Terjaga, Gubernur BI: Lebih Baik dari India, Filipina, dan Thailand

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.


Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.


Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.


Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

PT Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten. TEMPO/Yosep Arkian
Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.


OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja. TEMPO/Amston Probel
OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.