TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membenarkan saat ini ada pembatasan pembatasan pembelian beras Bulog di retail modern. Dia mengatakan pembelian beras ini dibatasi dua pack atau total 10 kilogram untuk pembelian eceran per hari. Sedangkan pembatasan pembelian beras komersial mengikuti kebijakan tiap perusahaan retail.
"Pembatasan pembelian beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di retail modern merupakan kebijakan yang mendorong masyarakat untuk dapat berbelanja bijak," kata Arief dalam keterangannya pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Arief mengatakan beras dari program SPHP tersebut berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk memperluas jangkauan penyaluran, sehingga masyarakat dapat lebih mudah memperolehnya.
Pembatasan beli beras SPHP dengan harga Rp 10.900 per kilogram diberlakukan dengan perkiraan bahwa kebutuhan satu keluarga dapat dipenuhi dengan 2 pack beras. Beras SPHP Bulog berkualitas premium ini diharapkan dapat dibeli masyarakat sesuai dengan kebutuhan normal.
Lebih jauh, Arief memastikan stok beras yang dikelola pemerintah aman. Stok CBP juga akan terus diperkuat, utamanya untuk menghadapi kekeringan sebagai dampak El Nino.
Bapanas mencatat per Selasa, 3 Oktober 2023 stok beras Bulog tersedia sebanyak 1,8 juta ton, dan pada November 2022 akan bertambah lagi. Ia tak menampik ada kemungkinan terjadi penurunan produksi beras nasional, terutama menjelang akhir tahun. Akan tetapi ia mengaku optimistis kebutuhan konsumsi nasional terhadap beras tercukupi.
Selanjutnya: Adapun penyaluran beras SPHP telah diperluas...