TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI) Rosy Nur Apriyanti mengatakan minat dan permintaan global terhadap tanaman hias terus meningkat. Hampir semua tanaman hias yang ditawarkan oleh Indonesia diterima oleh pasar luar negeri.
“Peluang Indonesia (untuk ekspansi pasar ke luar) sangat tinggi ya. Kita sekarang punya pasar di Timur Tengah, Eropa, Asia Timur, juga Amerika Serikat,” ujar Rosy saat ditemui dalam acara Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2023, di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Kamis, 28 September 2023.
Menurutnya, para pembeli dari mancanegara melihat tanaman dari segi kuantitas dan kontinuitas. Bahkan, kata Rosy, ada yang sampai tidak sanggup karena banyak dari mereka yang membutuhkan jutaan bibit.
Adapun jenis tanaman yang diminati pasar global adalah Scindapsus dan Aroid. “Jenis ini banyak diminati karena keragamannya, dan yang kita miliki ini di luar ngga ada,” katanya. Ia juga menyampaikan peminat tanaman jenis Platycerium sedang tinggi saat ini.
Lebih lanjut, Rosy memberi tips bagi mereka yang ingin terjun ke industri tanaman hias, tapi tidak tahu harus mulai dari mana. “Mulai dari tanaman yang disukai dulu, karena kalo ngga suka tanaman itu ya sudah ngga dirawat,” ujarnya. Perawatan tanaman menjadi indikator penting lantaran performa tanaman bergantung pada cara merawatnya.
Kemudian, cari tanaman yang bernilai jual tinggi. Untuk pemula, bisa mengikuti kegiatan pameran tanaman terlebih dahulu. “Ikuti kegiatan seperti ini, pameran. Kan ini memang ajang promosi, ya. Selain mengenal produk, kenal brand juga,” kata Rosy.
Menurut Rosy, potensi dan talenta yang dimiliki Indonesia harus didukung oleh semua pihak. “Butuh penggerak dan tata kelola khusus, perlu organisasi karena tidak bisa berdiri sendiri. Perlu bantuan pemerintah, tapi pemerintah juga harus dibantu oleh kelompok-kelompok kecil,” katanya.
Dengan menyelenggarakan acara tahunan, salah satunya lewat FLOII, Rosy berharap kegiatan ini dapat turut mengangkat nilai tanaman hias. Adapun perhelatan FLOII 2023 merupakan kolaborasi antara Dyandra Event Solutions dengan Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI) dan Indonesian Aroid Society.
Ia menargetkan nilai transaksi dari FLOII tahun ini dapat mencapai dua kali lipat dari gelaran pameran tahun lalu, di mana nilai transaksinya mencapai Rp 4,5 miliar dalam 3 hari. “Kalo target maunya maksimal, kalo bisa Rp 10 miliar, dua kali lipatnya. Apalagi sekarang ada peserta internasional,” ujar Rosy.