TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) Bambang Susantono mengungkapkan kabar terbaru soal pendanaan pembangunan di IKN. Ia mengatakan ada sekitar 20 calon investor potensi yang akan menyuntikkan modal hingga lebih dari Rp 10 triliun.
"Bahkan bukan hanya investor, tapi juga yang memiliki inisiatif untuk membuat suatu investasi atau fasilitas yg bisa dinikmati masyarakat luas," ujar Bambang Susantono saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat pada Selasa, 26 September 2023.
Ia berujar para investor tersebut seluruhnya berasal dari dalam negeri. Para penyuntik modal tidak hanya beinvestasi di bidang fisik, tapi juga di bidang-bidang lain. Misalnya, tutur Bambang, investasi untuk konservasi orang utan, hingga pembangunan fasilitas pacuan kuda.
Menurut Bambang Susantono, dalam waktu dekat sudah banyak proyek swasta yang antre untuk memulai pembangunannya atau groundbreaking di IKN. Dia memperkirakan peletakan batu pertama proyek-proyek tersebut akan dilakukan pada November mendatang dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Bambang Susantono pun optimistis pembangunan proyek-proyek swasta di IKN dapat terus berjalan. Mengingat Jokowi telah mengatakan ingin ada groundbreaking di IKN setiap bulannya. Pada Kamis, 21 September 2023, Jokowi telah membuka groundbreaking pembangunan Hotel Nusantara. Hotel berbintang lima itu didanai oleh perusahaan dalam negeri Agung Sedayu Group.
Jokowi juga melakukan groundbreaking rumah sakit pertama di kawasan IKN, yaitu Rumah Sakit Abdi Waluyo. Dia menyebut investasi untuk rumah sakit tersebut sebesar Rp 2 triliun. Rumah Sakit ini akan memiliki sekitar 400 kamar perawatan dan melayani perawatan subspesialis.
Lalu, telah dilakukan juga groundbreaking Hotel Vasanta di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Namun, Jokowi tak merinci siapa investor pembangunan hotel tersebut. Melalui keterangannya, Jokowi hanya mengatakan pembangunan di IKN dilakukan oleh dunia usaha.
Pilihan Editor: Jokowi Larang Media Sosial Berjualan, TikTok Shop: Banyak Keluhan Penjual Lokal Minta Kejelasan