TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kembali menyinggung adanya pihak asing yang terlibat di balik konflik Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
"Saya tahu barang ini siapa yang ikut main. Saya tahu kok siapa yang (terlibat) di luar negeri," ucap Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian Investasi, Senin, 25 September 2023. "Setiap Kepri mau maju, ada investasi besar, selalu ada yang menghalangi."
Hal ini disampaikan Bahlil merespons bentrok warga dengan aparat gabungan TNI-Polri yang pecah pada 7 September 2023 lalu. Saat itu, aparat gabungan memaksa masuk perkampungan untuk memasang tapal batal di Pulau Rempang.
Kerusuhan kembali pecah ketika masyarakat berunjuk rasa di depan Kantor BP Batam pada 11 September 2023. Konflik itu terjadi seiring penolakan warga terancam penggusuran untuk proyek Rempang Eco City.
Kendati demikian, Bahlil enggan membeberkan siapa pihak asing yang ia maksud. Ketika diitanya lebih lannjut, ia hanya mengungkit soal apa yang terjadi di masa lampau.
"Coba belajar sejarah, bagaimana 204 ketika Kepri mau dibangun, bagaimana 2010 ketika ada investasi besar, ada tahapan-tahapan yang selalu kita diadu domba," ucap Bahlil.
Bukan kali ini saja Bahlil menyinggung soal pihak asing yang mengintervensi saat konflik Pulau Rempang pecah. Sebelumnya ia menungkit hal tersebut pada Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu, 13 September 2023.
Kala itu ia menyebutkan konflik serupa dengan yang di Pulau Rempang tak hanya sekali terjadi di Indonesia. Bahkan, kata Bahlil, konflik selalu muncul saat Indonesia memiliki proyek besar yang akan digarap. "Setiap kita mau bangun apa saja, ada aja (muncul masalah)."
Selanjutnya: Ia juga menyoroti orang asing yang menunjukkan ...