Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

H-7 Pengosongan Pulau Rempang, Sempat Diwacanakan Relokasi ke Pulau Galang

image-gnews
Sejumlah warga melakukan aksi pemblokiran jalan di jembatan empat Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 21 Agustus 2023. Aksi pemblokiran tersebut terkait rencana pengembangan seluas 17.000 hektare lahan Pulau Rempang menjadi kawasan ekonomi baru. ANTARA/Teguh Prihatna
Sejumlah warga melakukan aksi pemblokiran jalan di jembatan empat Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 21 Agustus 2023. Aksi pemblokiran tersebut terkait rencana pengembangan seluas 17.000 hektare lahan Pulau Rempang menjadi kawasan ekonomi baru. ANTARA/Teguh Prihatna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah tak akan merelokasi warga Pulau Rempang ke Pulau Galang. Pihaknya mengatakan, warga yang terkena dampak dari rencana investasi produsen kaca asal China, Xinyi Group, hanya akan digeser ke daerah lain yang masih satu kawasan di Pulau Rempang.

“Itu bukan relokasi karena kalau dari Rempang ke Pulau Galang itu kan relokasi beda pulau, tapi kalau dari Rempang ke Rempang itu bukan relokasi, itu pergeseran,” kata Bahlil di Nusa Dua, Bali, Rabu, 20 September 2023.

Sebelumnya, ribuan hunian masyarakat terancam digusur akibat proyek strategis nasional Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Batam. Rencananya warga yang terdampak akan direlokasi ke Pulau Galang. Namun, wacana relokasi ditolak dan memicu bentrok warga dengan aparat pada awal September lalu.

Demi menggesa proyek, sejumlah janji pun diberikan kepada warga yang berkenan pindah. Salah satunya, pemerintah akan memberikan rumah seharga Rp 120 juta dan tanah seluas 500 meter persegi. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Batam sekaligus Badan Pengusahaan atau BP Batam, Muhammad Rudi kepada Tempo pada Jumat, 15 September lalu.

Profil Pulau Galang

Pulau Galang merupakan sebuah pulau di wilayah pemerintahan Kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Pulau seluas 80 kilometer persegi ini bagian dari rangkaian pulau besar ketiga yang dihubungkan oleh enam jembatan Barelang. Pulau Galang terkenal sebagai tempat pengungsian Vietnam pada 1979 hingga 1996. Kamp pengungsi di Pulau Galang ini kini menjadi objek wisata dan sejarah Kota Batam.

Pulai ini berjarak sekitar 60 kilometer dari Batam atau menghabiskan waktu perjalanan sekitar 1.5 jam. Banyak peninggalan kuno yang telah diubah menjadi museum. Di antaranya perahu yang digunakan oleh para pengungsi Vietnam, bangunan yang dirancang khusus untuk para pengungsi, serta tempat-tempat yang lain untuk keperluan para pengungsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pulau Galang dijadikan sebagai nama kecamatan. Di kecamatan ini terdapat delapan kelurahan. Yaitu, Kelurahan Sijantung Kelurahan Karas di pulau Karas, Kelurahan Galang Baru di pulau Galang Baru, Kelurahan Sembulang di pulau Rempang, Kelurahan Rempang Cate, Kelurahan Air raja di pulau Air Raja, Kelurahan Subang Mas di pulau Subang Mas, dan Kelurahan Pulau Abang.

Jumlah penduduk kecamatan Galang pada 2021 sebanyak 18.130 jiwa, dengan kepadatan 52 jiwa per kilometer persegi. Islam adalah agama mayoritas, yakni 89,97 persen. Kemudian Katolik sebanyak 3,50 persen dan Protestan 2,28 persen. Sementara Budha 3,38 persen, Konghucu 0,83 persen, dan Hindu 0,04 persen.

Agama Islam umumnya dianut masyarakat Melayu, Minangkabau, Jawa, Sunda, dan suku lain. Sementara Kristen Protestan dan Katolik banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama masyarakat Batak Toba, Ambon, Minahasa, Flores, asal Papua dan Tionghoa. Sedangkan Buddha dan Konghucu kebanyakan dianut oleh masyarakat Tionghoa.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | TIM TEMPO.CO | DJKN | KEMDIKBUD
Pilihan editor : Catat Sejumlah Janji Menteri Bahlil kepada Warga Pulau Rempang: Hunian Baru Sampai Buat Museum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Batam Menjerit, Air Bersih Mati Sudah Empat Hari

1 hari lalu

Seorang warga menampung air bersih yang keluar dari tanah di Jalan Simpang Jam, Batam, Minggu, 3 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Warga Batam Menjerit, Air Bersih Mati Sudah Empat Hari

Berhentinya pasokan air tersebut disebabkan kebocoran pipa di Simpang Baloi, Lubuk Baja, Kota Batam.


Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

5 hari lalu

Bocah Palestina berusia 9 tahun, Adam Al-Ghoul yang tewas ditembak tentara Israel di pinggir jalan Jenin, Tepi Barat, Rabu, 29 November 2023. Istimewa
Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

Ketua Dokter Lintas Batas terjebak di dalam rumah sakit karena rumahs akit dikepung tentara Israel di Jenin, Tepi Barat, Palestina


Sebut Kritik Anies Baswedan Soal IKN Tak Berpengaruh, Ini Profil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

6 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di acara perayaan hari ulang tahun Luhut Binsar Pandjaitan ke-76 di Hotel Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta pada Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Sebut Kritik Anies Baswedan Soal IKN Tak Berpengaruh, Ini Profil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menanggapi kritik Anies Baswedan soal IKN. Menurutnya, kritikan itu tak berdampak apapun pada keberlanjutan IKN.


Sebanyak 196 Pengungsi Rohingya Tiba di Aceh dengan Perahu

20 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat usai terdampar di Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa, 14 November 2023. Sebanyak 196 orang imigran etnis Rohingya yang terdiri dari 61 orang laki-laki, 69 orang perempuan dan 59 orang anak-anak menaiki perahu dan terdampar di pantai Desa Blang Raya. ANTARA FOTO/Joni Saputra
Sebanyak 196 Pengungsi Rohingya Tiba di Aceh dengan Perahu

Hampir 200 pengungsi Rohingya, mayoritas perempuan dan anak-anak, tiba di Aceh dengan perahu.


Jamselinas di Batam Pecahkan Rekor Peserta Mancanegara Terbanyak

23 hari lalu

Ribuan pesepeda dari Indonesia dan luar negeri mengikuti Jamselinas ke-12 di Batam. (Foto Humas BP Batam)
Jamselinas di Batam Pecahkan Rekor Peserta Mancanegara Terbanyak

Jamselinas ke-12 memecahkan beberapa rekor, diantaranya peserta asing terbanyak hingga penggunaan sepeda Brompton terbanyak.


Wakil PM Belgia Serukan Sanksi terhadap Israel atas Pengeboman Gaza

25 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Belgia Petra De Sutter. REUTERS
Wakil PM Belgia Serukan Sanksi terhadap Israel atas Pengeboman Gaza

Wakil PM Belgia Petra De Sutter meminta pemerintah Belgia menerapkan sanksi terhadap Israel dan menyelidiki pengeboman rumah sakit di Gaza


Pentas Seni Warga Rempang Digelar Hari Ini, Tetap Menyuarakan Tolak Relokasi

25 hari lalu

Warga Pasir Merah, Pulau Rempang saat bersantai di depan rumah hunian sementara di Batam. Foto Humas BP Batam
Pentas Seni Warga Rempang Digelar Hari Ini, Tetap Menyuarakan Tolak Relokasi

Sampai sekarang, ujar Zubri, mayoritas warga Rempang menolak relokasi. Mereka tiak akan pindah meski dibayar berapa pun.


Konflik Sudan Makin Parah, Milisi RSF Lancarkan Pembersihan Etnis

26 hari lalu

Para wanita melihat ke perbatasan, berharap kerabat mereka mencapai Chad untuk menghindari kematian saat mereka menunggu di Chad, 7 November 2023. REUTERS/El Tayeb Siddig
Konflik Sudan Makin Parah, Milisi RSF Lancarkan Pembersihan Etnis

Konflik Sudan memasuki tahapan baru, milisi RSF menguasai pangkalan militer utama di El Geneina dan melakukan pembunuhan berdasarkan etnis.


BP Batam Ungkap Alasan Tak Bisa Relokasi Sebagian Warga Rempang

27 hari lalu

Konflik agraria terbaru yaitu terjadi di Pulau Rempang pada 8 September 2023. Hal itu bermula sejak hadirnya Badan pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) sebagai Otorita Batam. Otorita itu memiliki hak pengelolaan atas seluruh tanah di wilayah tersebut. Pulau Rempang menjadi salah satu pulau yang dikelola BP Batam. Pulau Rempang hendak dikosongkan untuk membuat proyek Rempang Eco City. Pulau itu sendiri dianggap sebagai kawasan hutan meskipun dihuni oleh sekira 7.500 penduduk. ANTARA
BP Batam Ungkap Alasan Tak Bisa Relokasi Sebagian Warga Rempang

BP Batam belum bisa melakukan pergeseran warga Rempang yang berada di Lokasi Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK).


Papan Bunga Keadilan untuk Warga Rempang Hilang, Kapolres: Mungkin Tertiup Angin

27 hari lalu

Potongan papan bunga yang tersisa berisi suara minta keadilan untuk warga Rempang yang ditangkap, di depan Pengadilan Negeri Batam, Senin 6 November 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Papan Bunga Keadilan untuk Warga Rempang Hilang, Kapolres: Mungkin Tertiup Angin

Hakim menilai semua proses yang dilakukan polisi sudah sah secara hukum. Keluarga dan warga Rempang protes dan menangis ketika putusan dibacakan.