TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa ekonomi dari sisi aktivitas domestik masih menunjukkan adanya resilien. Ditambah lagi pemulihan ekonomi juga masih cukup bertahan dengan baik.
“Optimisme masyarakat berada pada level 125,25. Ini adalah level yang tinggi bertahan dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita yang disiarkan langsung di akun YouTube Kemenkeu RI pada Rabu, 20 September 2023.
Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia, kata Sri Mulyani, saat ini berada di level 53,9 yang ekspansif dan menguat dalam dua bulan terakhir. Sementara keyakinan konsumen menurut Mandiri Spending Index, dari sisi rata-rata berada di level yang cukup tinggi, terjadi penguatan 33,7 persen Year on Year (YoY).
Bendahara negara itu menilai ini hal yang luar biasa bagi pengeluaran dari masyarakat, terutama yang memegang kartu kredit Mandiri. Penjualan riil juga tumbuh 1,3 persen, konsumsi listrik untuk bisnis tumbuh 10,3 persen meskipun untuk konsumsi listrik industri hanya tumbuh tipis di 0,1 persen.
“Yang kita lihat juga penjualan kendaraan mengalami perlambatan. Ini karena basisnya tahun lalu memang cukup tinggi karena adanya berbagai insentif untuk pembelian kendaraan bermotor,” tutur Sri Mulyani.
Sementara Sri Mulyani melihat negara besar, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang masih di dalam situasi aktivitas manufaktur mereka di zona kontraksi. Cina yang tadinya dalam posisi kontraksi dari kegiatan aktivitas manufaktur pada Agustus telah masuk pada zona ekspansi dengan PMI manufaktur 51,0.
Negara di Asia, kata Sri Mulyani, yang menonjol adalah India yang memang sekarang dalam posisi pertumbuhan. Bahkan ekonomi negara yang dijuluki Anak Benua itu cukup bagus dan PMI manufakturnya di zona ekspansif tinggi, yaitu 58,6.
“Sedangkan 66 persen negara, terutama Eropa, Amerika, Jepang, termasuk Korea Selatan, dan beberapa negara ASEAN tetangga kita Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura, mereka masih dalam kondisi PMI manufaktur yang kontraktif,” tutur Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Gedung Plaza Atrium Segitiga Senen Dijual, Pendapatan Pengelola Turun?