TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kondusi perekonomian global yang mempengaruhi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Agustus 2023. Dia melihat negara besar, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang masih di dalam situasi aktivitas manufaktur mereka di zona kontraksi.
“China yang tadinya dalam posisi kontraksi dari kegiatan aktivitas manufaktur pada Agustus telah masuk pada zona ekspansi yaitu Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur 51,0,” ujar dia dalam konferensi pers APBN Kita yang disiarkan langsung di akun YouTube Kemenkeu RI pada Rabu, 20 September 2023.
Sementara negara di Asia, kata Sri Mulyani, yang menonjol adalah India yang memang sekarang dalam posisi pertumbuhan. Bahkan ekonomi negara yang dijuluki Anak Benua itu cukup bagus dan dari PMI manufakturnya di zona ekspansif tinggi yaitu 58,6.
Sedangkan, Indonesia yang masih bertahan PMI ekspansinya juga menunjukkan aktivitas yang menguat pada level 53,9. Negara tetangga seperti Vietnam sudah mulai merangkak naik dari tadinya kontraksi merangkak menuju ke ekspansi.
“Sedangkan 66 persen negara terutama Eropa, Amerika, Jepang, termasuk Korea Selatan, dan beberapa negara ASEAN tetangga kita Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura, mereka masih dalam kondisi PMI manufaktur yang kontraktif,” tutur Sri Mulyani.
Adapun kondisi APBN hingga Agustus 2023 masih mencatatkan mencatatkan surplus sebesar Rp 147,2 triliun atau 0,7 persen dari produk domestik bruto (PDB). Selain itu, jika dilihat dari keseimbangan primer, APBN juga juga dalam posisi surplus Rp 422,1 tiliun.
Secara postur total, Sri Mulyani melanjutkan, pendapatan negara hingga akhir Agustus 2023 mencapai Rp 1.821,9 triliun. Artinya pemerintah telah mengumpulkan 74 persen dari target pendapatan tahun ini. Dari sisi pertumbuhan pendapatan negara ini 3,2 persen tumbuh dari tahun lalu bulan Agustus 2022.
Dari sisi belanja negara, pemerintah telah membelanjakan Rp 1.674,7 triliun. Ini artinya telah membelanjakan 54,7 persen dari total pagu anggaran tahun 2023 ini. “Dan ini naik tipis 1,1 persen dibandingkan posisi Agustus tahun lalu,” tutur Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Terkini: Erick Thohir Angkat Agus Martowardojo Komisaris Utama PLN, Penjelasan Perusahaan Pinjol tentang Nasabah Bunuh Diri