Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cadangan Nikel Indonesia Akan Habis dalam 15 Tahun, Peneliti TII: Kekhawatiran yang Rasional

image-gnews
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPeneliti Bidang Ekonomi di pusat penelitian kebijakan publik The Indonesian Institute (TII) Putu Rusta Adijaya merespons Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif yang mengatakan umur nikel di Indonesia hanya tinggal 15 tahun lagi. Putu menilai hal itu merupakan kekhawatiran yang rasional.

“Karena nikel adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,” ujar dia lewat keterangan tertulis dikutip Selasa, 19 September 2023.

Pernyataan tersebut, kata Putu, seharusnya dijadikan ancang-ancang bahwa Indonesia perlu mengelola, mengawasi, dan memanfaatkan sumber daya alam secara lebih hati-hati. “Harus dengan perhitungan yang matang,” kata dia.

Selain itu, Putu juga menuturkan pembangunan pengolahan dan pemurnian (smelter) yang melebihi optimal tidak hanya akan mempercepat berkurangnya cadangan nikel di Indonesia, tetapi juga berdampak bagi lingkungan. Serta berdampak pada tingkat deplesi—penyusutan aset karena adanya pengelolaan sumber daya alam—cadangan nikel Indonesia.

Meskipun cadangan nikel di Indonesia saat ini 5,3 miliar ton dengan potensi sebesar 17 miliar ton. Namun, dengan pembangunan smelter yang melebihi optimal, umur cadangan nikel bisa menjadi semakin pendek. Perlu adanya kajian terukur, berapa jumlah smelter sebenarnya yang harus dibangun. 

“Kalau sampai overbuild, hal ini tidak hanya berdampak ke turunnya cadangan nikel akibat over mining, tapi juga ke risiko lingkungan,” ucap Putu.

Dari sisi dampak, Putu berujar, pembangunan smelter nikel yang berlebihan juga akan berisiko terhadap lingkungan. Di antaranya adalah anjir dan tanah longsor akibat pemotongan pepohonan. Selain itu, biodiversitas laut akan berkurang, jika limbah nikel tidak dikelola sesuai peraturan dan terurai sembarangan ke laut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Putu, Indonesia sudah berkomitmen untuk mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada 2030, yang sebenarnya sudah di depan mata. Pekerjaan pemerintah masih amat banyak untuk mencapai 17 tujuan tersebut. 

“Kalau dilihat trend-nya, kita baru on track 18 persen, sisanya balik arah (reverse) dan bahkan mayoritas tidak ada kemajuan,” tutur Putu.

Dia pun berharap agar pengembangan industri nikel Indonesia bisa tetap pada jalur komitmen menuju TPB. “Hal ini penting karena berhubungan tidak hanya dengan aspek ekonomi, tapi juga aspek sosial dan lingkungan, serta keberlanjutan,” ujar Putu Rusta Adijaya.

Sebelumnya Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan cadangan nikel di Indonesia hanya tersisa 15 tahun lagi di kantornya, Jakarta Pusat akhir pekan lalu. Dia berharap Indonesia tidak boros dalam pemanfaatan nikel, tapi pihaknya juga mendorong terus dilakukannya eksplorasi.

Pilihan Editor: Buntut Konflik Pulau Rempang, Pemerintah Diminta Buat Peta Kebijakan Investasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

1 jam lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.


Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

1 hari lalu

Anjungan Teluk Kendari. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.
Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.


Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia


Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.


Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar koalisi masyarakat sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. Pembahasan berfokus pada dampak buruk hilirisasi nikel yang merusak lingkungan dalam industri kendaraan listrik. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

3 hari lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

7 hari lalu

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo usai menghadiri peninjauan kesiapan mudik Lebaran 2024 di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat, 5 April 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.


Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

11 hari lalu

Pemilik PT. Lawu Agung Mining (PT.LAM) juga ex relawan Jokowi, Windu Aji Sutanto, menuju Rumah Tahanan (Rutan) Kendari. TEMPO/Rosniawanti Fikry Tahir
Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel


Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

12 hari lalu

Kuasa hukum Robert Priantono Bonosusatya, Haris Arthur Hedar, Jakarta, Kamis,, 7 Maret 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.


Setelah Disita, Kejagung Izinkan Smelter Timah Harvey Moeis dan 4 Smelter Lain Kembali Beroperasi

14 hari lalu

Smelter Timah milik Harvey Moeis, PT Refined Bangka Tin (RBT) yang terletak di Kawasan Industri Jelitik Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. TEMPO/servio maranda
Setelah Disita, Kejagung Izinkan Smelter Timah Harvey Moeis dan 4 Smelter Lain Kembali Beroperasi

Kejaksaan Agung mengizinkan lima smelter timah, termasuk mlik Harvey Moeis PT RBT untuk kembali beroperasi setelah disita penyidik.