Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potensi Pendapatan Hilang Rp 78 Miliar Akibat Kekeringan, Petani Lumajang Salahkan Pemerintah

image-gnews
Lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak ditanami di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak ditanami di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang - Potensi pendapatan petani Lumajang diperkirakan hilang sebesar Rp 78 miliar dalam dua tahun terakhir ini. Potensi kehilangan itu baru dihitung dari ratusan hektare sawah yang gagal menanam padi di tiga desa dan kelurahan di Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

TEMPO menghimpun data dari sejumlah petani dan kelompok tani di tiga desa dan kelurahan yakni Desa Boreng, Blukon dan Kelurahan Rogotrunan. Ratusan sawah di tiga wilayah ini selama tiga tahun terakhir ini tidak mendapatkan pasokan air dari Daerah Irigasi Boreng yang berhulu di Dam Gambiran pasca dam Gambiran jebol diterbang air bah yang berupa lahar hujan.

Informasi yang diperoleh TEMPO menyebutkan Dam Gambiran menjadi kewenangan Kabupaten Lumajang dengan irigasinya bernama DI Boreng. Dam Boreng layanan irigasi kurang lebih 270 hektare menjadi kewenangan kabupaten. 

Sementara bendung kewenangan provinsi berada di Desa Sentul (Dam Jurangdawir) dan di Desa Mojosari (Dam Brugpurwo). Sesuai baku sawah, pelayanannya lebih 1.000 hektare.

Data yang diperoleh TEMPO dari Kelompok Tani setempat menyebutkan dari sekitar 350 hektare sawah di tiga desa dan kelurahan itu yang mengandalkan pasokan air dari DI Boreng, hanya kurang lebih 10 persen saja yang menanami lahannya dengan padi. Sebagian besar lahan itu ditanami tanaman non padi.

"Padahal sebelumnya hampir seluruhnya ditanami padi," kata Lutfi, salah satu tokoh petani di Kelurahan Rogotrunan. 

Setiap tahun sebagian besar petani panen sampai tiga kali. Artinya luas tanam bisa mencapai tiga kali luas lahan. Jika luas lahan 350 hektare, berarti luas tanam 1.050 hektare. Jika rata-rata setiap kali panen menghasilkan 5 ton gabah kering dan harga gabah kering rata-rata Rp 5 Ribu per Kilogram, maka potensi pendapatan petani yang hilang bisa sampai Rp 78 Miliar.

"Padahal ketika musim kemarau, harga gabah kering bisa mencapai Rp 7 ribu per Kilogram," katanya.

Selanjutnya: Masalah infrastruktur saluran irigasi tidak kunjung terselesaikan

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Hujan di Musim Kemarau Sebagai Anomali, Apa Itu Anomali Cuaca?

1 hari lalu

Ilustrasi olah raga lagi saat hujan turun. Foto : Shutterstock
Fenomena Hujan di Musim Kemarau Sebagai Anomali, Apa Itu Anomali Cuaca?

Kadang-kadang cuaca bisa menjadi sangat tidak biasa atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Fenomena ini dikenal sebagai anomali cuaca.


Kementan Memilih Lesti Kejora sebagai Duta Petani Milenial, Pertimbangannya?

1 hari lalu

Lesti Kejora dan putranya, Muhammad Leslar Al-Fatih Billar. Foto: Instagram/@lestykejora
Kementan Memilih Lesti Kejora sebagai Duta Petani Milenial, Pertimbangannya?

Syahrul Yasin Limpo memberikan sertifikat Duta Petani Milenial kepada penyanyi dangdut Lestiani alias Lesti Kejora.


Ada Proyek Penanganan Longsor, Jembatan Besuk Kobokan Lumajang Buka Tutup Dua Pekan

1 hari lalu

Ilustrasi tanah longsor. Tempo/Imam Hamdi
Ada Proyek Penanganan Longsor, Jembatan Besuk Kobokan Lumajang Buka Tutup Dua Pekan

Jembatan Besuk Kobokan akan menerapkan jam buka tutup mulai Senin, 25 September hingga Senin, 9 Oktober 2023 karena ada pengerjaan penanganan longsor


Terpopuler Bisnis: Kronologi Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi Siti Choiriana, Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

1 hari lalu

Director Consumer Telkom Siti Choiriana bersama CEO FMA David Khim meresmikan tayangan piala dunia 2018 di Indihome Usee TV, Jakarta, 18 Mei 2018
Terpopuler Bisnis: Kronologi Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi Siti Choiriana, Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 September 2023, yakni kronologi penetapan tersangka dugaan korupsi Siti Choiriana.


Ekonom Soal Janji Bacapres Gratiskan Makan Siang Anak Sekolah: Jargon Politik Tanpa Pertimbangkan APBN

2 hari lalu

Bakal calon Presiden Prabowo Subianto berpidato saat acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Jakarta, Kamis, 21 September 2023. Cuplikan YouTube Partai Demokrat
Ekonom Soal Janji Bacapres Gratiskan Makan Siang Anak Sekolah: Jargon Politik Tanpa Pertimbangkan APBN

Ekonom Indef Nailul Huda menyoroti janji Bacapres Prabowo Subianto soal menggratiskan makan siang anak sekolah.


Peran APBN Menjaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

2 hari lalu

Peran APBN Menjaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan empat agenda prioritas yang harus diselesaikan, salah satunya adalah pengendalian inflasi.


Puan Harap APBN Akhir Periode Jokowi Berkeadilan untuk Rakyat

2 hari lalu

Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani. Foto : Eno/Man
Puan Harap APBN Akhir Periode Jokowi Berkeadilan untuk Rakyat

Puan berharap APBN tahun kepemimpinan terakhir Pemerintahan Presiden Joko Widodo akan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Paling Kering di Sumsel, Ogan Komering Ilir Tercatat 70 Hari tanpa Hujan

2 hari lalu

Ilustrasi. Lahan pertanian yang mengalami kekeringan atau kesulitan irigasi di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)
Paling Kering di Sumsel, Ogan Komering Ilir Tercatat 70 Hari tanpa Hujan

Hal itu tampak dalam monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga 20 September 2023.


APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Begini Penjelasan Kementerian Keuangan

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim. TEMPO/Tony Hartawan
APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Begini Penjelasan Kementerian Keuangan

Kemenkeu menjelaskan kabar anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN yang disebut menjadi penjamin Kereta Cepat Jakarta Bandung.


Jaminan Utang Kereta Cepat Dianggap Jebakan Utang Cina, Juru Bicara Sri Mulyani: Pengkritik Kurang Piknik

2 hari lalu

Yustinus Prastowo. antaranews.com
Jaminan Utang Kereta Cepat Dianggap Jebakan Utang Cina, Juru Bicara Sri Mulyani: Pengkritik Kurang Piknik

Indonesia dianggap masuk jebakan utang Cina karena tekken jaminan utang Kereta Cepat Jakarta Bandung, Juru Bicara Sri Mulyani sebut pengkritik kurang