TEMPO.CO, Madiun - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 7 Madiun mencatat sebanyak 45 kecelakaan terjadi di perlintasan sebidang dan jalur kereta api. Jumlah kejadian itu terjadi wilayah kerja Daop 7 Madiun sejak Januari hingga awal September 2023.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan bahwa akibat kecelakaan itu sebanyak 21 orang meninggal dunia. Kemudian, lima korban mengalami luka berat, dan empat lainnya luka ringan.
Menurut dia, dari sejumlah kecelakaan itu sebanyak 11 kejadian terjadi di perlintasan tidak dijaga petugas. Kemudian, di perlintasan yang sudah dijaga petugas tercatat 19 kecelakaan. Sedangkan kejadian di jalur kereta api ada 15 kejadian.
Supriyanto menilai dari sederet kejadian kecelakaan itu akibat masih rendahnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di perlintasan sebidang kereta api. Ia menyayangkan perilaku masyarakat yang masih tidak menaati rambu-rambu lalu lintas yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
“Kami selalu mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama menaati rambu-rambu yang ada serta lebih waspada saat akan melintasi perlintasan sebidang kereta api,” ujar dia, Sabtu, 16 September 2023.
Untuk meminimalisasi kecelakaan di perlintasan dan jalur kereta, PT KAI melangsungkan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang di Stasiun Madiun dan wilayah Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun sore tadi.
Kegiatan itu dengan melibatkan masyarakat pecinta kereta api dan mahasiswa dari Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun. “Sosialisasi keselamatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menaati dan memahami aturan lalu lintas di perlintasan sebidang,” ujar Supriyanto.
Pilihan Editor: Jokowi Akan Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung 13 September, Menhub: Komitmen Cina untuk Transfer Teknologi Dimulai