Bahan Pembuatan Kaca
Dilansir dari core.ac.uk, bahan baku kaca dibedakan menjadi dua, yaitu bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yang dimaksud adalah bahan yang selalu ada pada setiap pembuatan kaca, meliputi pasir kuarsa atau pasir silika (SiO2), sodium oksida (Na2O), kalsium oksida (CaO), dolomit (CaCO3.MgCO3), serta feldspar (potassium, sodium, dan kalsium aluminosilikat).
Sedangkan bahan tambahan pada pembuatan kaca berupa asam borat atau boraks (natrium tetraborate), dan cullet (pecahan kaca yang tidak lolos uji kualitas). Selain itu, ada juga bahan tambahan yang termasuk bahan penyeimbang, antara kalsium karbonat (CaCO3), barium karbonat (BaCO3), timbal oksida (PbO), seng oksida (ZnO), dan aluminium oksida (Al2O3).
Selain bahan penyeimbang, dalam proses pembuatan kaca juga terdapat komponen sekunder, antara lain bahan penghilang gelembung (refining agent) seperti sodium nitrat, mangan dioksida (MnO2) sebagai penghilang warna (decolorant), serta opacifiers untuk membuat kaca bersifat buram, misalnya fluorite (CaF2).
Dampak Industri Kaca
Produsen kaca AGC Glass Europe melalui situs resminya menyebutkan bahwa dampak besar selama pembuatan kaca disebabkan oleh aktivitas peleburan. Satu-satunya gas rumah kaca (greenhouse gas) yang dihasilkan saat pembakaran gas alam dan penguraian bahan mentah produksi kaca adalah karbon dioksida (CO2).
Tak hanya itu, proses penguraian sulfat pada industri kaca dapat mengakibatkan pengasaman yang berasal dari senyawa sulfur dioksida (SO2). Lebih lanjut, penguraian senyawa nitrogen yang terdapat pada bahan kaca juga berkontribusi terhadap pengasaman dan pembentukan kabut asap mengandung nitrogen oksida (NOx). Penguapan dari lelehan kaca dan bahan mentah pun dapat menyebabkan pelepasan partikel ke atmosfer atau polusi udara.
Jenis-jenis Limbah Industri Kaca
Menurut Lashen Fernando dan Deepamal Manuranga dalam Journal of Research Technology and Engineering (2022), hasil buangan dari produksi kaca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Emisi ke udara
Senyawa-senyawa polutan dari pabrik kaca, misalnya nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan materi partikulat. Partikel debu yang dihasilkan industri kaca dengan ukuran kurang dari 10 mikrometer dapat melewati tenggorokan dan masuk ke dalam paru-paru, sehingga bisa membahayakan tubuh.
Selanjutnya: 2. Limbah cair...