TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai US$ 22 miliar. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka ekspor tersebut naik 5,47 persen dibandingkan Juli 2023. Tetapi, menurun cukup dalam sebesar 21,21 persen secara tahunan.
"Secara bulanan, kenaikan nilai ekspor terjadi pada migas dan nonmigas. Secara tahunan, keduanya mengalami penurunan nilai ekspor," tutur Amalia dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube BPS, Jumat, 15 September 2023.
Ekspor migas pada Agustus 2023 tercatat senilai US$ 1,32 miliar atau naik 7,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, ekspor nonmigas juga mengalami kenaikan sebesar 5,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan nilai ekspor sebesar US$ 20,69 miliar.
Amalia mengatakan kinerja ekspor pada Agustus ini didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas. Terutama untuk kelompok biji logam tera dan abu (HS26), kemudian lemak dan minyak hewan nabati (HS15), dan juga pakaian dan eksesoris terutama rajutan (HS 61).
Kenaikan ekspor migas sebesar 7,5 persen ini dikarenakan peningkatan nilai ekspor komoditas hasil minyak. Angkanya naik 40,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan nilai ekspor ini melanjutkan tren awal tahun