Sandiaga berharap politeknik tersebut dapat memberikan kesempatan kepada anak muda untuk mencari lapangan kerja. "Targetnya 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," tuturnya.
Sandi menyatakan dari Poltekpar yang berada di bawah Kemenparekraf, dipastikan 100 persen lulusannya terserap di dunia kerja.
"100 persen lulusan terserap, 70 persen masih kerja di industri. Bahkan di tahun terakhir sudah kerja, kadang lupa ambil ijazah. Lainnya buka usaha dan membuka lapangan kerja," katanya.
Sandi berharap keberadaan Poltekpar Solo Raya akan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Gemolong dan Sragen, serta memberikan peluang kerja kepada seluruh SDM, khususnya anak-anak muda di Solo dan sekitarnya.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan keberadaan politeknik itu disambut baik oleh masyarakat. Apalagi, menurut dia wilayah utara Sungai Bengawan Solo merupakan kantong kemiskinan di Kabupaten Sragen.
"Oleh karena itu, diharapkan ini bisa meningkatkan roda perekonomian," ucap dia.
Ia menambahkan pembangunan Poltekpar Solo Raya itu memberikan efek berkesinambungan bagi perekonomian sekitar.
"Baru rasan-rasan (membicarakan pembangunan) saja sudah menaikkan harga tanah. Di sini biasanya Rp 500 ribu/meter, sekarang naik jadi Rp 3 juta/meter," katanya.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan editor: Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo, Sandiaga: Okupansi Hotel Anjlok jadi 20 Persen