TEMPO.CO, Jakarta - Saat kata neraca saldo pertama kali terlintas dalam pikiran Anda, mungkin yang terbayang adalah proses pengaturan angka dan perhitungan dalam dunia akuntansi.
Namun, tahukah Anda bahwa neraca saldo memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan beragam kebutuhan dan perannya? Neraca saldo sendiri terbagi ke dalam kategori yang berfungsi sesuai dengan tujuan tertentu.
Agar lebih jelas, mari kita ketahui lebih dalam berbagai jenis neraca saldo dan cara membuatnya.
Pengertian Neraca Saldo
Neraca saldo adalah sebuah laporan pembukuan yang digunakan dalam bidang akuntansi untuk menampilkan saldo terakhir dari setiap akun pada buku besar suatu organisasi atau perusahaan.
Tujuan utama pembuatan neraca saldo adalah untuk memastikan bahwa catatan yang terdapat dalam jurnal sejalan dengan yang ada di buku besar. Laporan ini juga memberikan pandangan instan tentang keadaan finansial organisasi atau perusahaan tersebut.
Melalui laporan neraca saldo, akan terungkap apakah ada kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan dengan cara membandingkan hasil akhir dalam kolom debit dan kredit.
Penting untuk diingat bahwa neraca saldo hanya digunakan untuk keperluan internal dan bukan sebagai laporan resmi perusahaan.
Jenis Neraca Saldo
Neraca saldo dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan tujuannya masing-masing yang akan diuraikan di bawah ini:
1. Jenis Neraca Saldo sebelum Penyesuaian (Unadjusted Trial Balance)
Unadjusted Trial Balance atau neraca saldo sebelum penyesuaian dibuat setelah semua transaksi telah tercatat dan terposting ke buku besar.
Selanjutnya, saldo akun yang telah terposting di buku besar tersebut dipindahkan ke daftar saldo.
Tujuan dari laporan ini adalah untuk memverifikasi apakah terdapat kesalahan dalam pencatatan debit atau kredit di buku besar, yang dapat memberikan kontribusi dalam mengaudit laporan keuangan.
2. Jenis Neraca Saldo setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)
Adjusted Trial Balance atau neraca saldo setelah penyesuaian memberikan daftar saldo yang dihasilkan setelah melakukan penyesuaian pada akun tertentu.
Dalam metode pencatatan akuntansi berbasis aktual, beberapa akun perlu disesuaikan sebelum menyusun laporan keuangan.
Apabila tidak disesuaikan, maka laporan keuangan yang dihasilkan mungkin tidak mencerminkan situasi sebenarnya, sehingga kurang valid.
3. Jenis Neraca Saldo setelah Penutupan (Post Closing Trial Balance)
Post Closing Trial Balance atau neraca saldo setelah penutupan digunakan untuk memastikan bahwa buku besar memiliki saldo yang cocok untuk memulai periode berikutnya.
Biasanya, ini adalah tahap terakhir dalam siklus akuntansi setelah proses penutupan jurnal telah dilakukan.
Semua akun dan saldo dalam laporan ini harus sejajar dengan akun dan saldo neraca pada akhir periode.
Elemen Penting dalam Neraca Saldo
Sebelum mengetahui cara-cara pembuatan neraca saldo, ada elemen-elemen kunci yang perlu diketahui, yaitu:
- Aset: properti atau nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan.
- Pendapatan: pemasukan yang diperoleh dari penjualan selama periode tertentu.
- Biaya Penjualan: dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk aktivitas penjualan dan pemasaran.
- Beban: pengeluaran perusahaan yang terkait dengan perolehan barang atau layanan.
- Penyusutan: penurunan nilai atau depresiasi aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Cara Membuat Neraca Saldo
Sebelum melihat contoh sederhana dari neraca saldo, penting untuk memahami bagaimana neraca saldo disusun. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menyusun neraca saldo:
1. Menghitung Saldo pada Setiap Akun dalam Buku Besar
Semua transaksi keuangan pertama kali dicatat dalam bentuk entri jurnal sesuai dengan prinsip dasar akuntansi.
Entri jurnal tersebut kemudian dijurnal ulang dalam buku besar. Pastikan bahwa saldo setiap akun sesuai dengan saldo debit dan kredit yang telah tercatat.
2. Memasukkan Saldo Debit atau Kredit ke dalam Neraca Saldo
Proses perhitungan neraca saldo dimulai dengan memasukkan saldo debit atau kredit yang ada dalam buku besar ke dalam neraca saldo.
Penting untuk memastikan bahwa pencatatan di neraca saldo mencerminkan kondisi akun-akun tersebut dalam buku besar.
3. Menghitung Total Saldo pada Kolom Debit dan Kredit
Langkah berikutnya adalah menghitung total saldo dalam kolom debit dan kredit.
Total saldo debit harus sama dengan total saldo kredit. Jika hasil perhitungannya tidak seimbang, ini menunjukkan ada kesalahan dalam pencatatan, dan daftar transaksi dalam buku besar perlu diperiksa ulang.
Contoh Neraca Saldo
Setelah memahami elemen dan cara menghitung neraca saldo, berikut ini adalah contoh sederhana dari neraca saldo beserta penjelasannya:
Neraca Saldo Perusahaan XYZ (Tanggal: 13 September 2023)
No. Akun | Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
101 | Kas | 55,000,000 | |
102 | Piutang Usaha | 10,000,000 | |
201 | Hutang Usaha | 5,000,000 | |
301 | Modal Pemilik | 45,000,000 | |
401 | Pendapatan Penjualan | 15,000,000 | |
501 | Biaya Operasional | 5,000,000 |
Dari contoh neraca saldo sederhana di atas, Anda dapat melihat pada tabel sudah terdapat empat kolom, yaitu:
- No. Akun: Nomor identifikasi untuk mengidentifikasi masing-masing akun.
- Akun: Deskripsi singkat tentang akun tersebut. Misalnya, "Kas" adalah akun yang mewakili uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan.
- Debit (Rp): Kolom ini mencatat nilai dalam akun yang mengalami peningkatan atau penambahan.
- Kredit (Rp): Kolom ini mencatat nilai dalam akun yang mengalami pengurangan atau pengeluaran.
Nah, itulah contoh sederhana dari neraca saldo dan langkah-langkah untuk menyusunnya. Ketika Anda menghitung neraca saldo, penting untuk memastikan bahwa pencatatan transaksi akurat.
KAYLA NAJMI IHSANI