TEMPO.CO, Jakarta - ESG adalah salah satu pedoman yang penting untuk diterapkan oleh sebuah perusahaan saat akan berinvestasi. Dengan memahami ESG, perusahaan tidak hanya memprioritaskan keuntungan finansial, tetapi juga memperhitungkan dampak jangka panjang, termasuk untuk lingkungan dan sosial.
Dengan adanya ESG, perusahaan akan menciptakan bisnis yang lebih berkelanjutan, beretika, dan dipercaya oleh berbagai investor. Apa itu ESG? Mari ketahui pengertian, kriteria, dan pentingnya ESG dalam dunia bisnis.
Pengertian ESG
Environmental, Social, and Governance atau disingkat sebagai ESG adalah pedoman bagi perusahaan yang akan melakukan investasi dengan memperhatikan lingkungan, sosial, dan tata kelola.
ESG digunakan sebagai alat ukur untuk menilai dampak sosial dan keberlanjutan dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang mematuhi standar ESG akan mengintegrasikan ketiga kriteria ini dalam operasional bisnis dan keputusan investasi mereka.
Pada dasarnya, ESG tumbuh sebagai hasil kesadaran investor akan pentingnya model bisnis yang berkelanjutan. Kesadaran ini menjadi penggerak bagi perusahaan untuk mengakui ESG sebagai pedoman krusial dalam proses pengambilan keputusan bisnis jangka panjang.
ESG juga memiliki hubungan yang erat dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Ketika perusahaan menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan yang sesuai dengan CSR, mereka akan lebih siap dan mampu untuk mengadopsi pedoman ESG.
Keduanya tidak hanya memiliki dampak positif pada aspek ekonomi perusahaan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat dan lingkungan.
Perusahaan yang memprioritaskan ESG dinilai memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi dalam menghadapi masa krisis dan mampu menciptakan value jangka panjang.
Dengan demikian, perusahaan yang awalnya telah menerapkan program CSR akan lebih mudah untuk secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip ESG yang nantinya dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut.
Kriteria ESG
Kriteria ESG mengedepankan kegiatan bisnis yang berkelanjutan dengan tiga faktor utama, yaitu lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Artinya, segala bentuk aktivitas maupun pengambilan keputusan perusahaan juga menerapkan secara penuh prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Berikut ini penjelasan untuk setiap kriteria dalam ESG:
1. Kriteria Lingkungan (Environmental)
Kriteria lingkungan dalam ESG membahas bagaimana perusahaan memengaruhi lingkungan alam sekitarnya dalam operasinya.
Ini mencakup berbagai contoh seperti penggunaan energi bersih, penanganan limbah, upaya untuk mengurangi polusi, dan praktik konservasi sumber daya alam.
Memperhatikan aspek lingkungan dalam manajemen risiko perusahaan juga membantu mengurangi potensi dampak negatif pada bisnis.
Hal ini juga berperan dalam menilai operasional suatu perusahaan dengan mempertimbangkan komitmen mereka terhadap praktik yang lebih ramah lingkungan.
Kepatuhan terhadap pelestarian lingkungan memiliki dampak positif pada perusahaan karena operasi bisnis bisa terus berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini karena didukung oleh lingkungan yang baik.
2. Kriteria Sosial (Social)
Kriteria Sosial dalam ESG berfokus pada hubungan perusahaan dengan pihak eksternal, seperti komunitas, masyarakat, pemasok, pembeli, media, dan entitas lain yang berinteraksi dengan perusahaan.
Hal ini dapat memiliki dampak langsung pada kinerja finansial perusahaan. Citra perusahaan dapat dipengaruhi oleh cara perusahaan menangani masalah sosial. Sebagai contoh, perusahaan harus aktif mengatasi isu-isu, hak-hak, dan tantangan yang dihadapi oleh karyawan dan buruh.
Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan berkontribusi positif terhadap isu-isu sosial menjadi penting dalam evaluasi ESG.
3. Kriteria Tata Kelola Perusahaan (Governance)
Berbeda dengan kriteria lingkungan dan sosial yang lebih berfokus pada hubungan eksternal, kriteria tata kelola perusahaan dalam ESG menitikberatkan pada bagaimana perusahaan dikelola dan diatur secara internal.
Kriteria tata kelola perusahaan mencakup berbagai aspek seperti kebijakan perusahaan, standar perusahaan, budaya perusahaan, tingkat transparansi, proses audit, dan kepatuhan.
Faktor ini dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan karena tata kelola yang kuat dan transparan meningkatkan kepercayaan investor. Misalnya, tata kelola keuangan yang transparan, legal, dan etis adalah faktor yang selalu dipertimbangkan oleh investor.
Pentingnya ESG dalam Dunia Bisnis
ESG memiliki potensi untuk mendorong pelaku bisnis dan masyarakat secara untuk membuat keputusan yang memperhatikan masa depan planet kita dan kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu, kita perlu menyadari betapa pentingnya pedoman ESG ini dalam dunia bisnis. Berikut adalah mengapa menerapkan ESG menjadi sesuatu yang penting:
1. Menarik Investor
Dengan mengintegrasikan aspek ESG dalam operasi bisnis, perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk menarik minat investor.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ESG menjadi tolak ukur penting bagi investor ketika mereka membuat keputusan investasi.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki catatan yang kuat dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam strategi bisnisnya.
2. Peduli Terhadap Lingkungan
ESG berperan penting dalam mengurangi limbah yang sering dihasilkan oleh perusahaan. Implementasi pedoman ESG dapat membuat perusahaan lebih efisien dalam mengelola sumber daya operasional dan finansialnya.
Selain itu, perusahaan juga dapat mengurangi limbah dalam proses produksi, emisi karbon, serta dampak polusi pada air dan udara, semuanya sejalan dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan.
3. Peningkatan Reputasi Perusahaan
Sebuah bisnis yang mengadopsi prinsip-prinsip ramah lingkungan dan sosial semakin diminati oleh konsumen, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.
Mengapa hal ini terjadi? Karena dengan perubahan iklim dan dampak serius pemanasan global terhadap kehidupan manusia, kesadaran akan pentingnya menerapkan prinsip-prinsip ini semakin meningkat.
Melalui implementasi pilar ESG dalam operasi bisnisnya, perusahaan dapat meningkatkan reputasinya. Ini bukan hanya untuk menarik investor, tetapi juga untuk memperkuat citra brand yang memberikan keunggulan tersendiri.
4. Mencegah Praktek Greenwashing
Secara sederhana, greenwashing merujuk pada upaya perusahaan untuk memberikan klaim yang tidak jelas dasarnya terkait produk mereka agar terlihat lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pesaingnya.
Bisnis yang menggunakan strategi ini sering kali mengklaim produk mereka terbuat dari bahan ramah lingkungan atau melalui proses yang lebih hemat energi tanpa bukti yang kuat.
5. Mengambil Hati Konsumen
Pedoman ESG dapat menjadi pertimbangan khusus bagi konsumen saat memilih produk. Saat ini, banyak konsumen yang semakin peduli dengan sumber dan dampak produk yang mereka beli, dari tahap pra-produksi hingga pascaproduksi.
Dengan memiliki reputasi yang baik dalam penerapan ESG, produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan akan lebih diminati oleh konsumen.
Jadi, dengan memahami pengertian, kriteria, dan pentingnya ESG dalam bisnis, kita dapat melihat betapa vitalnya peran ESG dalam membentuk masa depan berkelanjutan bagi perusahaan.
KAYLA NAJMI IHSANI