TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjelaskan pelepasan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut dalam KTT G20 2023 di New Delhi, India. Menurut Kishida, pelepasan air tersebut aman. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga menyimpulkan bahwa dampaknya terhadap manusia dan lingkungan "dapat diabaikan".
Seperti diketahui, Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari PLTN Fukushima ke Samudera Pasifik bulan lalu. Langkah tersebut menghadapi kritik keras dari Cina yang segera melarang semua impor makanan laut dari Jepang.
Sekretaris pers di Kementerian Luar Negeri Jepang Hikariko Ono berujar, Perdana Menteri Kishida telah menjelaskan bahwa data yang dipantau sejak pembuangan limbah bulan lalu itu telah dipublikasikan dengan cepat dan sangat transparan.
"Dan tidak ada masalah yang muncul dari sudut pandang ilmiah," kata Ono, dikutip dari Reuters pada Minggu, 10 September 2023.
Kishida menyampaikan hal tersebut kepada para pemimpin G20, termasuk Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Mohammed bin Salman dari Arab Saudi.
Pada pekan ini, Kishida juga telah menjelaskan sikap Jepang terhadap pelepasan air radioaktif yang telah diolah kepada Perdana Menteri China Li Qiang. Kishida menyampaikan hal tersebut di sela-sela pertemuan regional di Indonesia.
Sementara itu, Ono menyampaikan bahwa Jepang akan terus bekerja sama dengan IAEA dan memberikan penjelasan kepada masyarakat internasional. Ia berujar informasi tersebut akan disampaikan berdasarkan bukti ilmiah dengan itikad baik dan cara yang sangat transparan.
Adapun pelepasan air Fukushima menjadi salah satu topik dalam pertemuan Kishida dengan Presiden Turkiye Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT G20.
RIANI SANUSI PUTRI | REUTERS
Pilihan Editor: Kedubes Jepang di Beijing Dilempari Batu Bata Akibat Air Limbah Fukushima