TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, mulai 29 Oktober 2023, seluruh layanan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Mejalengka. “Kita bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan bahwa per 29 Oktober itu dipindahkan ke Kertajati,” kata dia, di Bandung, Kamis, 7 September 2023.
Bey Machmudin mengatakan, Bandara Husein Sastranegara masih beroperasi kendati terbatas setelah pemindahan tersebut. “Di sini masih di perbolehkan untuk pesawat baling-baling, jadi untuk pesawat lainnya di Kertajati,” kata dia.
Ia menyebutkan, persiapan pemindahan penerbangan tersebut menjadi salah satu fokus kebijakan jangka pendek yang akan dilakukannya sebagai penjabat gubernur Jawa Barat. Soal lainya adalah masalah persampahan akibat dampak kebakaran TPA Sarimukti, inflasi, serta imbas kekeringan akibat musim kemarau. Fokus jangka pendek tersebut dirapatkannya bersama dalam Rapat Pimpinan di Gedung Sate bersama seluruh perangkat daerah, asisten, dan Sekretaris Daerah.
Soal sampah, misalnya, Bey menyatakan dalam dua hari ini masih menunggu hasil assessment tim ITB untuk memastikan aman tidaknya penggunaan kembali TPA Sarimukti di area yang sudah padam. “Kalau sudah ada hasil assessment dari ITB, sudah disetujui, akan dibuka,” kata dia.
Bey mengatakan, kekeringan jadi perhatian karena dikhawatirkan berdampak pada inflasi. Penanganan inflasi sendiri akan dilakukan bekerja sama dengan seluruh TPID kota/kabupaten dan Bank Indonesia.
Ia membenarkan ada kekhawatiran dampak inflasi akibat mulai naiknya harga bahan pokok sebagai dampak kekeringan. “Tadi kita bahas, akan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional untuk antisipasinya. Juga kerja sama dengan PUPR untuk koordinasi penyediaan air bersih,” kata Bey.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso mengatakan, persiapan pemindahan layanan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara Kertajati masih dalam persiapan.
“Lagi disiapin sekarang. Paling tidak ada 7 kota daerah provinsi yang akan dihubungkan. Ada Balikpapan, Banjarmasih, Palembang, Bali, dan sebagainya. Dan ada 4 atau 5 airlines yagn akan bergerak ke Kertajati. Dan semua dari Bandung,” kata dia, Kamis, 7 September 2023.
Taufiq mengatakan, tidak hanya penerbangan domestik, juga penerbangan luar negeri dilayani dari Bandara Kertajati. “Termasuk ada 2 arilines yang keluar negeri, ke Kualalumpur,” kata dia.
Ia menyebutkan, pemindahan tersebut sudah menjadi keputusan Menteri Perhubungan. Sejumlah persiapan mendukung pemindahan tersebut terus dilakukan.
“Untuk armada akses dari sana ke sini sudah di siapkan bersama dengan Damri, dengan pihak penyedia yang lain. Kemudian bandaranya juga ada beberapa yang perlu diperbai9ki dan disiapkan kembali, itu juga sedang disiapkan. Jadi pokoknya tanggal 29 haru sudah siap melayani penerbangan baik yang domestik maupun yang sekarang berjalan keluar negeri,” kata Taufiq.
Taufiq mengatakan, target penumpang yang dilayani di Bandara Kertajati dipatok 32 ribu penumpang setiap pekannya. “Targetnya 32 ribu per pax per minggu, mudah-mudahan itu bisa tercapai. Itu daya tampung seat dari rute-rute yang sudah ada. Intinya memang ada kurang lebih 11 penerbangan domestik setiap hari,” kata dia.
Bandara Husein Sastranegara, kata Taufiq, masih akan melayani penerbangan khusus untuk pesawat jenis propeler atau baling-baling. “Yang di sini propeler, yang baling-baling. Itu cuma satu kalau gak salah ke Adisucipto, tinggal satu yang sekarang terbang yang Wings,” kata dia.
Pilihan Editor: Jawa Barat Siapkan Akses Tol untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung