TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara atau Otorita IKN Bambang Susantono mengaku bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin pagi, 4 September 2023. Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas soal pembangunan IKN.
"Hari ini 325 hari lagi untuk 17 Agustus 2024. Tadi pagi saya bertemu Presiden Jokowi. Beliau menegaskan ingin melihat 17 Agustus 2024 sebagai sesuatu yang patut dibanggakan kita semua," ungkap Bambang dalam acara Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Otorita IKN yang disiarkan melalui YouTube IKN Indonesia, Senin, 4 September 2023.
Presiden Jokowi memang pernah mengatakan bahwa upacara detik-detik Proklamasi pada 17 Agustus 2024 dapat dilaksanakan di IKN. Dengan proyeksi tersebut, maka upacara HUT RI pada 17 Agustus 2023 menjadi upacara terakhir di Jakarta.
"Tahun depan, Insyaallah sudah di IKN. Kita lihat nanti," kata Jokowi kepada awak media sebelum memulai upacara di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya juga yakin Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN, Kalimantan Timur, rampung dibangun pada Juli 2024. Dengan begitu, Presiden Jokowi bisa melakukan upacara 17 Agustus 2024 di ibu kota baru tersebut.
Basuki Hadimuljono menjelaskan, nantinya akan terdapat plaza dan lapangan upacara di depan kawasan istana presiden tersebut. "Kami harapkan akhir Desember 2023 tempat upacaranya sudah selesai, sedangkan Istana Negara dan Kantor Presiden akan selesai pada Juli 2024. Insya Allah jika Presiden berencana upacara 17 Agustus 2024 sudah bisa," kata Basuki Hadimuljono saat meninjau progres pembangunan infrastruktur dasar IKN, Kalimantan Timur, dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Juli 2023
Basuki Hadimuljono menilai pembangunan infrastruktur IKN telah berjalan sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Bahkan pada beberapa progres pembangunannya, ada yang lebih cepat dari rencana, seperti pembangunan bangunan Gedung Istana Negara, Kantor Presiden, dan Penataan Sumbu Kebangsaan.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Tambah Daya Listrik PLN Hanya Rp 202.300 hingga Akhir September, Bagaimana Caranya?