TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendukung investasi PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages atau PepsiCo Indonesia di Indonesia. Adapun perusahaan asal Amerika Serikat itu resmi berinvestasi sebesar US$ 200 atau Rp 3,04 triliun untuk membangun pabrik makanan ringan di Cikarang, Jawa Barat.
Dia menilai hal ini membuktikan bahwa Indonesia tidak melakukan diskriminasi dalam menerima investasi asing.
“Artinya Indonesia terbuka akan investasi dari berbagai negara. Tidak benar bahwa Indonesia hanya mengurus negara tertentu saja," kata Bahlil dalam keterangannya, Kamis, 31 Agustus 2023.
Dia pun menegaskan Indonesia akan terus membuka ruang bagi investasi dari semua negara yang akan masuk. Menurut Bahlil, pembangunan pabrik ini adalah langkah yang sangat strategis. Ia menilai hal ini sejalan dengan fokus pemerintah yang sedang mendorong hilirisasi industri, tidak hanya pada sektor pertambangan, minyak dan gas, namun juga sektor makanan.
Ia mengatakan pembangunan pabrik milik PepsiCo di Indonesia adalah bentuk hilirisasi yang komprehensif. Pasalnya, PepsiCo dapat menyerap bahan baku pertanian milik masyarakat lokal. Selain itu, menurutnya, bisa terjadi penetrasi pasar dalam negeri maupun global melalui ekspor bersertifikat halal.
Bahlil juga mendorong agar investasi PepsiCo melibatkan pengusaha lokal serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengisi rantai pasok maupun rantai logistik. Selain menambah pendapatan negara dan penciptaan lapangan kerja, dia berharap investor besar bisa hidup berdampingan dan besar bersama-sama dengan pengusaha setempat.
Pabrik memanfaatkan bahan baku hasil pertanian lokal