Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjanjian Dagang Indonesia-Uni Eropa Mandek 9 Tahun, Zulhas: Kita Kurang Pinter Aja

image-gnews
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat umumkan pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023 di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat umumkan pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023 di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas kembali menyoroti soal perundingan Perjanjian Ekonomi Komprehensif Regional antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU—CEPA). Ia mengatakan perundingan tersebut telah berlangsung selama sembilan tahun namun belum juga mencapai kesepakatan. 

"Sama Uni Eropa udah sembilan tahun belum kelar, Thailand dan Vietnam sudah delapan tahun selesai. Kita enggak selesai karena kita kurang pinter aja," ujar Zulhas di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis, 31 Agustus 2023. 

Dia menjelaskan, pada awal perundingan IEU-CEPA delapan tahun lalu, Uni Eropa dan meminta agar diperbolehkan memasok produk untuk belanja negara. Namun Indonesia menolak permintaan tersebut karena pemerintah ingin kebutuhan belanja negara dipenuhi dari dalam negeri.  

Sementara Vietnam dan Thailand menyetujui permintaan Uni Eropa tersebut. Alhasil, perjanjian dagang antara Uni Eropa dengan dua negara tersebut telah mencapai kesepakatan, sedangkan Indonesia masih mandek hingga kini. 

Imbasnya, kata dia, perdagangan Indonesia disalip oleh Vietnam dan Thailand. "Pabrik sepatu pindah ke Vietnam, industri tuna pindah ke Thailand. Karena di tempat kita ada tarif (ekspor), mereka tidak ada tarif," kata dia. 

Kemendag meminta dukungan Prancis dan Belanda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Topan Yagi Melumat Vietnam, Korban Tewas Meningkat Jadi 141 Orang

2 jam lalu

Pohon tumbang akibat dampak Topan Yagi di Hanoi, Vietnam, 8 September 2024. REUTERS/Thinh Nguyen
Topan Yagi Melumat Vietnam, Korban Tewas Meningkat Jadi 141 Orang

Topan Yagi menyebabkan korban tewas di Vietnam naik menjadi 141 orang. Topan ini juga membuat infrastruktur porak poranda.


Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

16 jam lalu

Kondisi pabrik LG Electronics yang rusak akibat terjangan Topan Yagi, di Kawasan Industri Trang Due, Hai Phong, Vietnam, 9 September 2024. Topan Yagi telah membuat sejumlah pabrik dan jutaan rumah tidak mendapatkan aliran listrik. REUTERS/Minh Nguyen
Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

Tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu topan Yagi telah menewaskan setidaknya 82 orang dan 64 orang lainnya di wilayah utara dinyatakan hilang.


MengenalI Topan Yagi yang Menerjang Vietnam, Cina, Filipina

20 jam lalu

Jantung Kota Hong Kong yang sepi pada 6 September 2024, karena otoritas memperingatkan bahaya topan Yagi sehingga warga dilarang beraktifitas di luar ruangan. Sumber: Poernomo Gontha Ridho
MengenalI Topan Yagi yang Menerjang Vietnam, Cina, Filipina

Topan Yagi diturunkan statusnya menjadi depresi tropis pada Minggu 8 September 2024


Zulhas Buka Keran Ekspor Pasir Laut Lagi, Apa Saja Syarat yang Harus Dipenuhi Eksportir?

21 jam lalu

Akademikus, pegiat lingkungan, serta para nelayan memprotes PP Nomor 26 Tahun 2023 karena membuka kembali keran ekspor pasir laut yang ditutup sejak 2003.
Zulhas Buka Keran Ekspor Pasir Laut Lagi, Apa Saja Syarat yang Harus Dipenuhi Eksportir?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas kembali membuka keran ekspor pasir laut. Hal ini diatur dalam dua revisi Permendag di bidang ekspor.


Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

1 hari lalu

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.


Jokowi Pamit ke Pedagang Pasar di Deli Serdang: Maaf, Kalau Ada Kebijakan yang Kurang Berkenan

1 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meninjau Pasar Tradisional Delimas Lubuk Pakam, Deli Serdang, Selasa, 10 September 2024. Foto: Tangkapan layer YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi Pamit ke Pedagang Pasar di Deli Serdang: Maaf, Kalau Ada Kebijakan yang Kurang Berkenan

Presiden Jokowi berpamitan kepada para pedagang saat melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara pada hari ini.


46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

1 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan yang banjir setelah hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Yagi, yang dikenal dengan sebutan Enteng, di Baras, provinsi Rizal, Filipina, 2 September 2024. REUTERS/Eloisa Lopez
46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

Topan Yagi memakan korban jiwa dengan 46 dilaporkan tewas dan 22 orang hilang


Terbitkan Aturan Ekspor Kratom, Kemendag: Tingkatkan Nilai Tambah dan Beri Kepastian Hukum

1 hari lalu

Warga memetik daun kratom atau daun purik saat panen di perkarangan rumahnya di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu, 10 Februari 2024. Tanaman kratom (mitragyna speciosa) yang merupakan bahan baku minuman sejenis jamu khas Kabupaten Kapuas Hulu tersebut dijual warga setempat dalam bentuk daun mentah/basah seharga Rp2.500 - Rp3.000 per kilogram, dan remahan atau cacahan seharga Rp12 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Terbitkan Aturan Ekspor Kratom, Kemendag: Tingkatkan Nilai Tambah dan Beri Kepastian Hukum

Pengaturan ini merupakan hasil keputusan rapat internal tentang tata niaga ekspor kratom yang dipimpin Presiden Joko Widodo


Kemendag: Ekspor Pasir Laut Hanya Bisa DIlakukan Setelah Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi

1 hari lalu

Akademikus, pegiat lingkungan, serta para nelayan memprotes PP Nomor 26 Tahun 2023 karena membuka kembali keran ekspor pasir laut yang ditutup sejak 2003.
Kemendag: Ekspor Pasir Laut Hanya Bisa DIlakukan Setelah Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi

Menurut Kemendag pengaturan ekspor pasir laut dapat mengoptimalkan hasil sedimentasi di laut untuk kepentingan pembangunan dan rehabilitasi ekosistem


Topan Yagi Mengamuk di Vietnam: Pabrik Hancur, 21 Orang Tewas

1 hari lalu

Sebuah lapangan digenangi banjir saat Topan Molave melanda Hoi An, Vietnam, Rabu, 28 Oktober 2020. Loic Diels via REUTERS
Topan Yagi Mengamuk di Vietnam: Pabrik Hancur, 21 Orang Tewas

Topan Yagi di Vietnam menyebabkan kerusakan parah di sejumlah infrastruktur dan pabrik.