TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan jumlah volume Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga yang dikirim ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) tidak terjadi kebocoran sehingga sesuai dengan permintaan yang ada.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi mengatakan dalam pengiriman BBM satu harga pihaknya selalu memastikan tiga hal yakni tepat waktu, tepat jumlah dan mutu.
“Sehingga kami selalu menyampaikan kepada para pengangkut agar selalu menjaga tiga hal tersebut dalam pendistribusian,” katanya di Jayapura, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Menurut Sunardi, memang tidak bisa dipungkiri bahwa pengiriman BBM di seluruh tanah Papua menggunakan tiga jenis moda transportasi.
“Khususnya di daerah 3T menggunakan transportasi darat, laut dan udara. Sehingga harus sesuai dengan target kekurangan yakni tidak boleh lebih dari satu persen,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu pihaknya meminta kepada jajaran Pertamina, pengangkut dan lembaga penyalur yang sudah bekerja sama agar menjaga volume BBM agar selalu tepat jumlah, mutu dan waktu. Dengan begitu masyarakat bisa menikmati dan merasakan BBM satu harga seperti di wilayah Indonesia lainnya.
“Kami juga berharap adanya pengawasan juga dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat agar mengawasi pendistribusian BBM satu harga sehingga di nikmati oleh masyarakat yang seharusnya.
Dia menambahkan hingga Agustus 2023 terdapat 140 titik lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) satu harga di wilayah kerja setempat yang tersebar di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
“Kami senantiasa menjaga komitmen dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan sila ke-5 Pancasila, yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Pilihan editor: Pertamina Teken Kontrak Kerja Sama dengan 4 Negara Afrika