Di sisi lain, Arifin menambahkan untuk mendukung netralitas karbon, juga perlu upaya lain selain kendaraan listrik, di antaranya sertifikasi gedung yang mengimplementasikan upaya ramah lingkungan dan hemat energi.
Kemudian, efisiensi energi di sektor industri melalui elektronifikasi misalnya industri baja hingga semen.
Selain itu, menggunakan bahan bakar ramah lingkungan di antaranya BBM nabati, gas, dan hidrogen untuk kendaraan berat seperti bus dan truk.
Sementara itu, Kementerian ESDM memaparkan capaian Indonesia pada 2022, yakni sektor energi mampu menurunkan emisi gas rumah kaca mencapai 91,5 juta ton setara CO2 atau melampaui target mencapai 91 juta ton setara CO2.
Sedangkan, efisiensi energi berkontribusi sebesar 22 persen atau sama dengan 20,5 juta ton setara CO2.
Pada 2023, Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca mencapai 116 juta ton setara CO2 dan pada 2024 mencapai 142 juta setara CO2.
Pilihan Editor: Kritik Pengembangan Kendaraan Listrik, Emil Salim: Sumbernya Batu Bara, Kunci Pencemaran Udara