TEMPO.CO, Jakarta - Rekayasa sosial yang dilakukan oleh penjahat siber atau hacker hingga kini masih menjadi sorotan, mulai dari trik klasik yang dilakukan hingga tren baru. Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky membahas beberapa trik rekayasa sosial yang biasa digunakan oleh hacker untuk menyerang perusahaan.
“Di antaranya adalah varian penipuan yang melibatkan panggilan dan email dari dukungan teknis palsu; serangan kompromi email bisnis; hingga permintaan data dari lembaga penegak hukum palsu,” tertulis dalam keterangan pers Kaspersy pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Berikut 5 informasi detail mengenai rekayasa sosial yang kerap digunakan hacker:
1. Mengaku bagian dukungan teknis perusahaan
Skema rekayasa sosial klasik adalah panggilan ke karyawan perusahaan dari dukungan teknis (technical support). Misalnya, peretas mungkin menelepon pada akhir pekan dan mengaku bahwa mereka berasal dari layanan dukungan teknis perusahaan.
Panggilan itu akan menyampaikan telah mendeteksi aktivitas aneh di komputer kerja, kemudian meminta untuk segera datang ke kantor. Namun, tentu tidak banyak orang yang ingin pergi ke kantor pada akhir pekan. Oleh karena itu petugas dukungan teknis palsu ini akan menawarkan untuk menyelesaikan masalah dari jarak jauh.
"Tetapi untuk melakukan ini, mereka memerlukan kredensial login karyawan. Di saat inilah karyawan harus meningkatkan kewaspadaan,” kata Kaspersky.
Selanjutnya: Bahkan skema tersebut sudah mulai....