TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) optimistis 200 ribu motor listrik bisa terjual dengan perluasan aturan subsidi.
Pemerintah mencanangkan memperluas cakupan penerima subsidi motor listrik. Semula, insentif itu hanya untuk empat golongan, yaitu penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan upah kerja di bawah Rp 3,5 juta, pengguna listrik di bawah 900 VA, dan penerima bantuan sosial (bansos).
"Dengan adanya skema yang baru, pastinya itu akan mendongkrak kenaikan minat masyarakat," kata Ketua Aismoli, Budi Setyadi, dalam acara Fun Ride Kemerdekaan RI di Jakarta pada Minggu, 13 Agustus 2023. "Kita optimistis."
Sebagai informasi, subsidi sebesar Rp 7 juta per unit dialokasikan bagi 250 ribu unit motor di sepanjang 2023. Ini terdiri dari 200 ribu unit untuk sepeda motor baru, dan 50 ribu unit untuk konversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik.
Mengenai target, Budi mengatakan akan melakukan konsolidasi dengan semua agen pemegang merek. "Kita target kalau bisa 100 persen kalau bisa," ujar dia.
Jika kuota subsidi motor listrik oleh pemerintah diberikan untuk 200 ribu unit, dengan demikian menurut Budi pihaknya menargetkan 100 persen dari jumlah tersebut.
Sementara itu, dilansir dari laman Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira) pada hari ini, baru 225 dari 200 ribu unit motor listrik subsidi yang disalurkan.
"Karena dari industri, dia nyatakan siap untuk siapkan kendaraan sebanyak itu," tutur Budi.
AMELIA RAHIMA SARI | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Aismoli dan PLN Gelar Konvoi, Diikuti 200 Motor Listrik