TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto, mengatakan beban keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. bisa berkurang jika wacana akuisisi dengan PT Hutama Karya (Persero) terealisasi. Nantinya, menurut Toto, Waskita Karya bisa difungsikan Hutama Karya sebagai kontraktor.
"Hutama Karya sendiri terus dapat PMN (penyertaan modal negara) dari pemerintah untuk menyelesaikan proyeknya, terutama Tol Trans Sumatera," ujar Toto melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Jumat, 11 Agustus 2023.
Dengan begitu, kata Toto, mekanisme restrukturisassi utang Waskita Karya bisa terjadi lewat PMN ke Hutama Karya. Dia berujar, sepanjang masalah likuiditas ini bisa teratasi, Waskita Karya ke depan bisa berfokus di fungsi kontraktor saja untuk penyelesaian proyek. Termasuk proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Sementara nanti blue print bisnisnya bisa kontrol Hutama Karya," ujar Toto.
Akan tetapi, jika semua opsi tersebut masih belum efektif, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) bisa menjadi alternatif penyelesaian masalah keuangan Waskita. "Sudah ada contohnya, seperti Garuda Indonesia di mana kesepakatan damai bisa disetujui debitur dan kreditur," ujar Toto.
Masalah keuangan yang melilit Waskita Karya memang belum selesai. Perdagangan saham, obligasi, serta sukuk emiten berkode WSKT itu bahkan mulai disuspensi sejak Februari lalu. Penyebabnya, lantaran kegagalan perseroan memenuhi tenggat pembayaran bunga obligasi.
Pilihan Editor: Penerimaan CPNS 2023 Resmi Dibuka September, Ini Syarat dan Jadwal Lengkapnya