TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menceritakan awal mula munculnya dana abadi pendidikan yang dibuat oleh Menteri Sri Mulyani Indrawati—saat ini dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hal tersebut disampaikan dalam acara Persiapan Keberangkatan LPDP Awardee Angkatan 210 dengan tema ”Pembentukan SDM Berintegritas dan Kepemimpinan Berdaya Saing Global”.
Cerita itu bermula saat Suahasil menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia yang memikirkan soal anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Saat itu, pada pemerintahan Presiden Soeharto, APBN mendapatkan kritik habis-habisan. Karena negara mempunyai penerimaan dari pajak, kepabeanan, dan cukai, serta penerimaan bukan pajak, langsung habis setiap tahunnya.
“Diterima tahun ini, masuk ke dalam kas negara, terus dibelanjakan tahun ini. Ada yang sisa enggak buat tahun depan? Dulu enggak ada, ada dikit kita sisain tapi nothing-lah, zaman dulu. Jadi kita kritik,” ujar dia dalam siaran langsung di akun YouTube LPDP Kemenkeu RI dikutip Kamis, 10 Agustus 2023.
Lalu, Suahasil saat itu mempertanyakan jika penerimaan negaranya diterima tahun ini dan habis pula di tahun yang sama, bagaimana yang tahun depan? Dia mendapatkan jawaban, kumpulkan saja lagi penerimaan negaranya, lalu dihabiskan kembali di tahun yang sama.
“Kalau itu terjadi terus puluhan tahun maka ya sudah kita enggak pernah nabung,” tutur Suahasil.
Padahal, dia berujar, sejak sekolah dasar, anak-anak diajarkan bahwa menabung itu bagus. Suahasil juga mempertanyakan, jika untuk individu dan keluarg nabung itu bagus, apakah buat negara nabung itu bagus? Jawabannya, harus negara juga menabung.