TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen. Kemudian secara kuartal to kuartal meningkat 3,86 persen, 5,11 persen jika dibandingkan per semester.
Airlangga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini berhasil mengalahkan sejumlah negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat dan Singapura.
“Pertumbuhan kita hanya di bawah Cina 6,3 persen, dan Uzbekistan 5,6 persen. Beberapa negara lain seperti Vietnam, AS, Singapura, dan Jerman masih mengalami kontraksi,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, pada Senin, 7 Agustus 2023.
Selain itu, tingkat inflasi Indonesia yang sebesar 3,08 persen pada Juli 2023 juga lebih baik dibandingkan Jerman yang mencapai 6 persen. Sementara itu, Turki yang dalam kondisi hiperinflasi, mencatat inflasi sebesar 47 persen.
Dengan capaian ini, kata Airlangga, Indonesia kembali dimasukkan dalam kelompok middle upper income country.
“Indonesia kembali menjadi upper middle income country berdasarkan data daripada World Bank di akhir Juli 2023. Kita di angka (PDB) 4.580 (dolar AS)” ujar Airlangga.
PDB Indonesia bisa mencapai 5.500 dolar AS akhir 2024