Penerbangan langsung tersebut akan dilayani pada Senin dan Kamis dan akan diselaraskan dengan kebutuhan perjalanan umrah bagi masyarakat Aceh, yaitu selama 12-13 hari. Penerbangan pada Senin akan dilayani melalui rute keberangkatan Banda Aceh - Jeddah dan rute kepulangan Madinah - Banda Aceh.
Jadwalnya, GA 914 yang diberangkatkan dari Bandara lnternasional Sultan lskandar Muda pada pukul 12.35 waktu setempat dan akan tiba di bandara lnternasional King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 16.25. Adapun kepulangan, dilayani dengan GA 913 dari bandara internasional Prince Mohammad Bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 18.35 dan akan tiba di bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh pada pukul 06.35 WIB pada keesokan harinya.
Sementara penerbangan pada Kamis dilayani melalui rute keberangkatan Banda Aceh - Madinah dan rute kepulangan Jeddah - Banda Aceh. Diberangkatkan dengan GA 912 dari bandara lnternasional Sultan lskandar Muda, Banda Aceh pada pukul 12.35. Lalu, akan tiba di bandara lnternasional Prince Mohammad Bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 16.25.
Kemudian untuk kepulangan akan dilayani dengan GA 915 yang akan diberangkatkan dari Bandara lnternasional King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 19.10. Lalu, akan tiba di Bandara internasional Sultan lskandar Muda, Banda Aceh pada pukul 07.10 keesokan harinya.
Gubernur Aceh Akhmad Marzuki mengapresiasi langkah Garuda Indonesia yang telah memfasilitasi penerbangan langsung jemaah Umrah dari Aceh. Sehingga, kata dia, masyarakat Aceh tidak perlu tergantung pada daerah lain dalam melaksanakan perjalanan umrah.
“Dengan adanya penerbangan ini kami harapkan akan dapat memberikan dampak kepada perekonomian Aceh, seperti sektor transportasi, kuliner, perhotelan, biro perjalanan dan sebagainya sekaligus memperkenalkan Aceh kepada masyarakat dunia, khususnya bangsa Timur Tengah,” tutur Akhmad.
Pilihan Editor: Ada 572.496 Formasi ASN 2023, Menpan RB: Kami Jamin Semuanya Fair, Tidak Bisa Titip-menitip