TEMPO.CO, Jakarta - Induk Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi Bio Farma bersama anak perusahaan Kimia Farma dan Indofarma, bekerja sama dengan MSD—nama dagang Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., Amerika Serikat—meluncurkan vaksin bernama NusaGard. Vaksin tersebut merupakan vaksin human papillomavirus (HPV) 4-valen MSD yang diproduksi di dalam negeri.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya menjelaskan peluncuran NusaGard merupakan langkah pencegahan kanker serviks. “Bio Farma hadir untuk memberikan aksesibilitas, memastikan akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan terkait kanker serviks, dari mulai deteksi hingga vaksinasi,” ujar dia di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta Selatan, pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Kehadiran vaksin tersebut juga merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan kerja sama yang dilakukan oleh MSD dan Bio Farma pada 13 Desember 2022 lalu di Jakarta. Vaksin HPV 4-valen itu diharapkan dapat meningkatkan dan memperluas cakupan vaksin HPV di Indonesia.
Menurut Shadiq, kerja sama Bio Farma dengan MSD ini menambah kesempatan penting bagi Bio Farma untuk memperdalam pengalaman, pengetahuan dan keahlian teknologi inovatif dari manufaktur vaksin global. “Langkah awal dari kerja sama kami ini juga memberikan semangat untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk vaksin dalam negeri yang berkualitas,” tutur dia.
Sementara, Managing Director MSD Indonesia George Stylianou menuturkan, peluncuran vaksin NusaGard merupakan puncak kerja sama antara MSD dan Bio Farma yang telah terjalin sejak 2016. “Keberhasilan transfer teknologi vaksin HPV 4-valen MSD ke Bio Farma telah menghasilkan vaksin HPV produksi lokal pertama di Indonesia,” ucap Stylianou.
Stylianou berharap dapat menyaksikan NusaGard menjadi bagian dari program imunisasi HPV nasional pada Agustus ini. Di MSD, kata dia, pihaknya terus berkomitmen untuk mengurangi jumlah kanker serviks di Indonesia.
“Serta mendukung strategi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempercepat eliminasi kanker serviks secara global” ujar Stylianou.
Sementara Asisten Deputi Industri Kesehatan Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan, kerja sama tersebut menjadi langkah yang diharapkan bisa berperan lebih aktif dalam menuju ketahanan kesehatan di Indonesia. Menurut dia, hal itu menjadi awal dari bertambahnya kontribusi yang akan meningkatkan industri kesehatan Indonesia.
“Sekali lagi kami ucapkan selamat, semoga kerja sama ini bisa berlanjut dan menjadi awal dari kebangkitan industri kesehatan kita,” tutur Aditya.
Pilihan Editor: Guru Besar UI Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Cocok Melalui Pantai Utara