Menurut Zulkifli Hasan, dengan penerapan tarif bea masuk nol persen bagi perdagangan komoditas tersebut diharapkan pasar komoditas lokal bisa semakin luas.
Dalam upaya perluasan penerapan tarif bea masuk nol persen tersebut pemerintah tengah mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA).
Komoditas nanas dan pisang menjadi andalan perdagangan di Provinsi Lampung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung untuk produksi dua komoditas hortikultura, total produksi nanas pada 2022 sebanyak 8.617.058 kuintal mengalami kenaikan dari pada produksi tahun sebelumnya yang hanya 7.058.833 kuintal.
Dengan daerah sentra produksi ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan total produksi 8.597.431 kuintal pada 2022.
Sedangkan untuk komoditas pisang pada 2022 ada sebanyak 12.230.093 kuintal, naik dari tahun 2021 sebesar 11.232.397 kuintal.
Daerah sentra produksi pisang di Lampung pada 2022 ada di Kabupaten Pesawaran dengan jumlah produksi 4.497.809 kuintal, Lampung Selatan 5.123.700 kuintal, dan Lampung Timur berjumlah 1.173.056 kuintal.
Pilihan Editor: Petani Sawit Sebut Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Tidak Sesuai Harapan