TEMPO.CO, Jakarta - Produksi mobil listrik menjadi salah satu rencana bisnis perusahaan pabrikan otomotif Hyundai di tahun ini. Hyundai menargetkan menjual 10 ribu mobil listrik sepanjang tahun 2023.
"Tahun ini rencana menjual mobil listrik 10 ribu unit, tetapi kalau dari pasar mau (menambah) dari Hyundai, memang bisa kapan saja menambah produksinya," kata President Hyundai Motor Asean Hq. Youngtack Lee saat ditemui di pabrik Hyundai, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 11 Juli 2023.
Pada kesempatan itu, dia juga menuturkan nilai investasi Hyundai di Indonesia. Menurut Youngtack, perusahaannya telah berinvestasi US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 22,7 triliun).
Dia mencontohkan, modal investasi Hyundai untuk membangun pabrik baterai pack senilai US$ 60 juta (sekitar Rp 908,1 miliar) dan pabrik baterai sel US$ 1 miliar (sekitar Rp 15,13 triliun).
Hyundai, kata dia, sudah mulai membangun pabrik baterai sel di Karawang, Jawa Barat. Pada Mei 2023, pihaknya juga mulai membangun pabrik baterai pack.
"Itu mungkin tahun (depan) sudah mulai produksi, berarti dengan (pabrik) baterai itu bisa ekspor tahun depan ke seluruh dunia," tutur dia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Januari hingga Maret 2023, total produksi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mencapai 31.419 unit dengan jumlah kendaraan yang diekspor adalah 18.984 unit.
Pilihan editor: Luhut Sebut Bakal Persulit Mobil BBM, Begini Kata Hyundai