Pudji menerangkan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi, yaitu sebesar 10,18 persen yang memberikan andil sebesar 1,23 persen terhadap inflasi umum.
“Sementara itu, komoditas penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah bensin, beras, rokok filter, tarif kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga," ujarnya.
Komoditas bensin dilaporkan menyumbang inflasi sebesar 0,84 persen dan beras sebesar 0,38 persen. Kemudian, rokok kretek filter dengan andil 0,22 persen, kontrak rumah sebesar 0,13 persen, serta bahan bakar rumah tangga yang menyumbang 0,12 persen.
Selanjutnya, komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,58 persen atau memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan, yakni sebesar 1,67 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya kontrak rumah, sewa rumah, biaya perguruan tinggi, dan emas perhiasan.
Sedangkan untuk komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan mencapai 9,21 persen dengan andil sebesar 1,64 persen. Lalu, komponen harga bergejolak atau volatile food mengalami inflasi sebesar 1,20 persen dan memiliki andil 0,21 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, telur ayam ras, bawang putih, dan daging ayam ras.
MOH KHORY ALFARIZI | AMY HEPPY
Pilihan Editor: Harga Beras Medium Naik, Mendag Zulkifli Hasan: Kalau Kesulitan Ada Beras Bulog