Gunung Semeru Masuk Status Siaga
Adapun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan Gunung Semeru masuk dalam status siaga atau level 3. Dengan begitu, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Pasalnya, masih terlihat adanya potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat pun diminta terus mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai mendata sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru. Sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang terdampak cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir lahar dingin Gunung Semeru di beberapa wilayah hingga menyebabkan jembatan rusak.
"Saat ini kami masih melakukan pendataan sejumlah sarana prasarana yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir," kata Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Lumajang Heri Kurniawan, Jumat, 7 Juli 2023.
Timnya hingga kini terus berkeliling, melakukan monitor ke sejumlah lokasi dan juga menunggu laporan dari tim yang lain. Adapun kerusakan belum teridentifikasi dengan detail karena debit air juga masih relatif tinggi. "Sementara itu kami pasang rambu peringatan dan melakukan asesmen, sehingga kami pastikan dulu."
Beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru dilaporkan sudah mengalami penurunan debit air. Masyarakat bersama jajaran pemerintah setempat dan TNI Polri telah menangani dan membersihkan sisa lumpur baik di jembatan maupun di jalan utama yang menjadi akses mobilitas warga.
Adapun ratusan warga yang khawatir terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru memilih mengungsi ke sejumlah lokasi yang aman di antaranya Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal dan Balai Desa Tumpeng.
Selanjutnya: Sejumlah jembatan putus total...