TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan jumlah saham PT Vale Indonesia Tbk (kode emiten: INCO) yang akan dilepas atau divestasi ke holding pertambangan BUMN MIND ID bertambah menjadi 14 persen.
"Persentase yang terakhir itu 11 (persen) plus 3 (persen). Jadi dengan 14 (persen) itu, maka komposisinya MIND ID akan lebih besar," ujar Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juli 2023.
Sebaga informasi, divestasi merupakan syarat bagi Vale Indonesia untuk memperpanjang kontrak pertambangannya yang akan berakhir pada 28 Desember 2025.
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan pembahasan divestasi saham Vale ke MIND ID itu masih dalam proses. Perihal harga juga belum disepakati. "Yang basic dulu disepakatin, baru kemudian nanti (harganya)," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Arifin Tasrif mengungkapkan Vale Indonesia telah bersedia membuka divestasi saham 11 persen. "Vale membuka peluang divestasi saham lebih dari 11 persen, dengan hak pengendalian operasional dan financial consolidation," ujar Arifin dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta Selatan, Selasa, 13 Juni 2023.
Di sisi lain, MIND ID menginginkan pengendalian operasional dan konsolidasi keuangan. Arifin menilai, jika MIND ID hanya membeli tambahan 11 persen saham itu, holding BUMN pertambangan tersebut tidak akan mendapatkan keuntungan, sehingga proses divestasi saham itu terus berjalan.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek pada Juni 2023, pemegang saham Vale Indonesia adalah Vale Canada Limited sebanyak 43,79 persen, MIND ID 20 persen, Sumitomo Metal Mining 15,03 persen, dan publik 20,49 persen.
Jika divestasi saham Vale ke MIND ID sebesar 14 persen, kepemilikan saham perusahaan pelat merah itu akan menjadi 34 persen.
AMELIA RAHIMA SARI | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Divestasi Saham Vale, Erick Thohir: Sudah Waktunya Berbagi ke Negara