TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM pada akhir kuartal I 2023 mencapai Rp 989,6 triliun. Capaian itu menurut Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia, Aestika Oryza Gunarto ikut menyundul porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,86 persen. “Nilai tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 903,3 triliun,” tutur Aestika pada Rabu, 27 Juni lalu. Capaian ini membuat BRI yakin bisa mencapai 85 persen dari total kredit pada 2024.
Secara total, kredit BRI sampai kuartal I tahun 2023 mencapai Rp1.180,1 triliun. Pertumbuhan kredit ini disokong segmen mikro dengan pertumbuhan mencapai 11,18 persen year on year. Pertumbuhan di segmen UMKM tersebut, diikuti pertumbuhan laba secara konsolidasian (BRI Group) sebesar 27,37% yoy menjadi Rp15,56 triliun. Lalu asset BRI Group juga tumbuh 10,46% yoy menjadi Rp1.822,97 triliun.
Menurut Aestika, mayoritas, kredit UMKM BRI disalurkan kepada sektor perdagangan, pertanian, Kesehatan dan jasa. Selain itu, BRI mengutamakan penyaluran kredit pada daerah rural. Agar pertumbuhan ekonomi daerah pedesaan dapat terus meningkat.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menyebut kinerja positif BRI tidak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit UMKM. Dalam penyaluran kredit UMKM, perseroan mengedepankan pemberdayaan yang secara langsung membantu dan mendorong peningkatan kapabilitas pelaku usaha tersebut.