Sementara soal penumpang, Kemenhub menargetkan peningkatan menjadi 76.080 orang. “Sekarang itu dalam posisi sampai 31 Mei 2023 mencapai 64.041 penumpang, target kami 76.080 orang di tahun ini,” ucap dia.
Penumpang pada 2020 pada saat awal operasi jumlahnya hanya 8.052 orang, kemudian pada 2021 melonjak naik 275 persen atau 30.210 orang, dan pada 2021 naik 141 persen menjadi 72.947 orang. “Melihat perkembangan dari 2022 sampai saat ini cukup berfluktuasi,” kata Tonny.
Menurut dia, jumlah penumpang Teman Bus tidak bisa langsung 100 persen, karena harus dibatasi demi kenyamanan penumpang. Di Singapura, yang awalnya 94 persen kapasitas bus boleh dinaiki, kini diubah menjadi 85 persen. “Kalau desak-desakan kan enggak enak. Makanya ini berfluktuasi tapi kami punya target ada peningkatan,” tutur dia.
Selain itu, menurut Tonny, jumlah penumpang masing-masing kota di mana program dilaksanakan juga fluktuatif. “Tergantung kotanya. Di Surabaya kenapa kecil? Di sana hanya satu koridor. Jadi memang perlu ada kolaborasi dengan pihak lain supaya penumpangnya naik,” kata Tonny.
Pilihan Editor: Kementerian PUPR: Stadion U-20 Siap Digunakan untuk Piala Dunia U-17