Menurut Irfan, penerbangan haji tahun ini menghadirkan tantangan tersendiri. Di mana total jumlah jemaah lansia asal Indonesia, yang mencapai lebih dari 30 persen, tercatat merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir
“Keberhasilan menyelesaikan layanan penerbangan bagi lebih dari 100 ribu jemaah merupakan hal yang sangat kami syukuri,” kata Irfan.
Dia menjelaskan golongan jemaah tersebut memerlukan sejumlah kebutuhan penunjang keselamatan dan kenyamanan. Irfan mencontohkan seperti ketersediaan kursi roda, priority boarding, dan emergency equipment. Serta yang paling utama, kesiapan petugas darat serta awak kabin dalam membantu para jemaah lansia, mulai dari pre-flight, in-flight, hingga post-flight.
Garuda Indonesia, Irfan berujar, akan terus memantau kesiapan operasional fase dua (kepulangan) melalui koordinasi intensif bersama seluruh stakeholders dan otoritas kebandarudaraan terkait. Tujuannya untuk memastikan proses kepulangan haji tahun ini dapat berjalan baik dan lancar.
“Sehingga para jemaah bisa mendapatkan pelayanan yang aman serta nyaman, dan tiba kembali di Tanah Air dengan selamat,” tutup Irfan. Selanjutnya, fase dua akan dilaksanakan mulai 4 Juli-3 Agustus 2023 mendatang.
Pilihan Editor: Pria Ini Berjalan Kaki 8.640 Km dari India ke Mekkah untuk Beribadah Haji