TEMPO Interaktif, Nusa Dua:Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) menegaskan keberadaan Chiangmai Multilateral Initiative (CMI) bukan untuk menggantikan peran lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund). Hari ini, Menteri Keuangan ASEAN plus three (Jepang, Cina, dan Korea Selatan) menyelesaikan pembahasan CMI.
“Saya tak melihat yang dilakukan ASEAN plus three ini sebagai pengganti IMF. Malah, ini tambahan dan suplemen,” ujar Managing Director ADB Rajat Nag dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan ADB, Nusa Dua, Bali, Minggu (3/5). Dalam rapat itu, dia melanjutkan, para menteri membicarakan pengawasan reguler dalam ekonomi bekerja sama dengan ADB.
Rajat mengatakan rapat itu juga menetapkan credit guarantee investment mechanism (CGIM) dengan menempatkan trust fund ADB sebesar US$ 500 miliar. “CGIM menyediakan garansi pinjaman untuk obligasi dan mata uang lokal,” ucap dia. ADB, lanjutnya, juga siap menambah jumlah trust fund sesuai dengan kebutuhan CGIM. “Rinciannya akan dibahas dalam pertemuan menteri keuangan di 2010 dan mungkin lebih cepat.”
CMI menyepakati setoran dana sebesar 80 persen dari Jepang, Cina, dan Korea Selatan, sementara sisanya disetorkan oleh negara ASEAN. Jepang menyumbang US$ 38,4 miliar, Korea Selatan US$ 19,2 miliar, dan Cina US$ 38,4 miliar. Sementara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand masing-masing US$ 4,77 miliar. Kemudian Filipina US$ 3,68 miliar, Brunei Darusalam US$ 0,03 miliar, Kamboja US$ 0,12 miliar, Laos US$ 0,03 miliar, Myanmar US$ 0,06 miliar, dan Vietnam US$ 1 miliar.
RIEKA RAHADIANA