TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengungkap tarif penumpang yang ideal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). "Biar kompetitif dengan kereta reguler Jakarta-Bandung yang tarif eksekutif sekitar Rp 200-300 ribu, jadi idealnya memang direntang itu. Enggak boleh lebih dari Rp 300 ribu," ujar dia saat dihubungi pada Senin, 26 Juni 2023.
Menurut Bhima, jika tarif sepur kilat itu lebih dari Rp 300 ribu per orang, dikhawatir justru membuat penumpang bergeser ke transportasi lain. Bahkan, kata dia, masyarakat rela waktunya lebih lama asalkan dapat tiket yang lebih murah lewat kereta reguler dan alternatif transportasi lainnya. "Saya pikir Rp 200-300 ribulah, rentang itu yang ideal," ucap Bhima.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi—kerap disapa Edo—memberikan penjelasan teranyar soal tiket dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). “Yang pasti rekomendasi dari teman-teman perhubungan sebisa mungkin Rp 250 ribu,” ujar dia di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, 22 Juni 2023.
Edo tidak menjelaskan tarif tersebut merupakan tarif yang paling murah atau seperti apa.Menurut dia, saat ini pihaknya sedang dalam proses membuat proyeksi permintaan pasar. Selain itu, dalam financial model pun, Edo menjelaskan, sudah mengaku bahwa selama tiga tahun pertama tarif kereta cepat akan sebesar Rp 250 ribu.
“Tapi semuanya kan masih didiskusikan. Karena kita mau sistem tiket bundling dengan tiket KAI, dengan tiket LRT,” tutur Edo.
Tiket kereta cepat digratiskan selama tiga bulan