TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melakukan Project Financing Closing Ceremony untuk Refinery Development Master Plan atau RDMP Kilang Balikpapan pada Sabtu, 24 Juni 2023. Kegiatan itu membuat perusahaan pelat merah itu memperoleh dukungan pendanaan proyek sekitar USD 3,1 miliar atau sekitar Rp 46,64 triliun.
Pendanaan itu diberikan oleh Export Credit Agency (KEXIM, K-SURE, SACE, dan US EXIM), serta 22 institusi perbankan untuk PT Kilang Pertamina Balikpapan yang merupakan anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
"Ini merupakan project financing yang terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini," ungkap Wakil Menteri BUMN I Kementerian Badan Usaha, Pahala N Mansury, lewat keterangan tertulis, Sabtu, 24 Juni 2023.
Dia melanjutkan pendanaan itu memungkinkan Pertamina menyelesaikan pengembangan proyek RDMP Kilang Balikpapan, yang akan memberikan dampak positif pada ketahanan energi nasional.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan, Feri Yani, menyampaikan hal yang sama. Dia juga berterima kasih kepada tim proyek yang telah mencapai target.
"Kerja tim yang solid dan dedikasi mereka yang luar biasa dapat memastikan kelancaran proyek, bahkan pada masa pandemi, dimana progres proyek konstruksi (Engineering Procurement Construction/EPC) sampai Juni 2023 sebesar 74,03 persen," kata Feri.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan RDMP Kilang Balikpapan akan menjadi salah satu pilar ketahanan energi di wilayah Indonesia bagian tengah. Sebab, bisa memasok energi tidak hanya untuk Kalimantan, tapi juga sebagian Sumatera, Sulawesi bahkan sampai Papua.
Fadjar menyampaikan RDMP Kilang Balikpapan sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060. "Nantinya dengan peningkatan kemampuan kilang, Pertamina akan dapat memproduksi BBM yang lebih ramah lingkungan dan ini tentunya mendukung capaian NZE Indonesia," ujar Fadjar.
Proyek RDMP Kilang Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Pertamina akan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
Kilang tersebut juga akan mendukung pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor, dengan peningkatan kualitas produk bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan dengan standar EURO V.
Selain itu, Kilang Balikpapan juga akan bisa meningkatkan Nelson Complexity Index atau kemampuan kilang mengolah bottom product sebanyak mungkin, naik dari 3,7 menjadi 8.
Pilihan Editor: Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi