TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana membandingkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang disebut-sebut akan diterapkan dengan tarif moda transportasi lain yang memiliki rute sama.
Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi—kerap disapa Edo—mengungkap harga tiket KCJB yang rencananya Rp 250 ribu untuk waktu tempuh 30-45 menit.
Aditya lalu membandingkan tarif tersebut dengan beberapa moda transportasi lain, misalnya pesawat menggunakan Wings Air untuk menuju ke Bandung tarifnya bisa mencapai Rp 740 ribu. Sementara untuk kereta eksisting ada Argo Parahyangan, yang tarif kelas eksekutif mencapai Rp 200 ribuan dan kelas prioritas Rp 250-300 ribu.
“Serta travel atau bus sekitar Rp 180-200 ribuan,” ujar Aditya saat dihubungi pada Jumat, 23 Juni 2023.
Jika dibandingkan dengan sejumlah moda transportasi itu, menurut Aditya, tarif kereta cepat senilai Rp 250 ribu sebetulnya masih cukup kompetitif. Selain itu, itu pun kemungkinan tarif terendah. Karena KCJB akan hadir dengan tiga kelas yakni VIP, eksekutif, dan bisnis.
Ditambah lagi, kereta cepat juga sifatnya tidak langsung door to door Jakarta-Bandung, karena hanya dengan rute dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang. Dari pusat Kota Jakarta ke Staiun Halim atau pun dari Stasiun Padalarang ke pusat Kota Bandung harus mengguanakan transportasi lain.
“Jadi menurut saya enggak masalah di tahap awal diberlakukan tarif itu. Karena memang ya masyarakat kita perlu menerapkan diskon tarif dulu, promosi cek supaya masyarajat tertarik menjajal kereta cepat itu,” kata Aditya.
Selanjutnya: Di aplikasi travel perjalanan, tidak ada rute...