Profil Sri Adiningsih
Sri Adiningsih wafat pada usia 62 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sarjito, Yogyakarta. Dia meninggalkan suami, Kunta Setiaji, dan seorang anak bernama Stri Nariswari Setiaji.
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, menceritakan kiprah Sri Adiningsih yang saat meninggal masih tercatat sebagai dosen FEB UGM.
"Prof Sri merupakan pemimpin dan ekonom wanita berprestasi Indonesia," kata Gumilang, Sabtu.
Sri Adiningsih, kata dia, adalah lulusan jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi UGM. Pada 1989, Nining menempuh gelar Master of Science (M.Sc.) dari University of Illinois at Urbana-Champaign di Amerika Serikat.
Di universitas yang sama, Sri Adiningsih juga menempuh gelar doktor bidang ilmu ekonomi. Setelah mendapat gelar tersebut, dia melanjutkan karir sebagai dosen dan peneliti di UGM.
Gumilang menuturkan, Sri Adiningsih mengajar beberapa mata kuliah di FEB UGM, seperti Perekonomian Indonesia, Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, dan Workshop Ekonomika Moneter.
Di sela aktivitasnya, lanjut Gumilang, Sri Adiningsih juga mendapatkan amanah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Perempuan itu lalu dilantik sebagai guru besar di UGM pada tahun 2012.
"Dia kemudian mendapatkan amanah menjadi Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM pada tahun 2014," beber Gumilang.
Dia melanjutkan, Sri Adiningsih juga mengukir sederet prestasi di luar UGM. Dia pernah dipercaya sebagai adviser/principal economist Exim Securities pada 1997, anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas pada 1998, serta anggota Ombudsman BPPN sejak 1999.
Selain itu, Nining juga pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia Ad Hoc MPR pada 2001 dan terpilih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Konstitusi.
Tak hanya itu, lanjut Gumilang, Sri Adiningsih terlibat aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) serta menjadi Founder dari Institute of Social Economic & Digital (ISED).
Pada 2014-2019, Sri Adiningsih ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada periode pertama.
Gumilang menuturkan, berbagai penghargaan dan prestasi yang pernah diperoleh Sri Adiningsih, antara lain penghargaan Kesetiaan 35 Tahun dari UGM pada 2021 dan Satyalancana Karya Satya XXX dari Pemerintah Republik Indonesia pada 2019.
Selama menjadi dosen, Sri Adiningsih juga menerbitkan banyak artikel jurnal dan buku tentang ekonomi.
"Beliau dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan menyenangkan oleh para kolega dan mahasiswanya, maka sivitas FEB UGM merasakan duka yang mendalam atas kepergian beliau," kata dia.
AMELIA RAHIMA SARI | PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Menkeu Sri Mulyani Dijadwalkan Beri Penghormatan Terakhir pada Sri Adiningsih