TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjelaskan salah satu yang terpenting menuju visi Indonesia Emas 2045 adalah adanya keberlanjutan dan kesinambungan. Tahun 2045 merupakan 100 tahun kemerdekaan Indonesia di mana pemerintah menargetkan pendapatan nasional bruto atau GNI per kapita Indonesia mencapai US$ 30.300 dan angka kemiskinan menjadi 0,5-0,8 persen.
Soal keberlanjutan dan kesinambungan itu, Jokowi menyinggung soal kepemimpinan. Dia mengibaratkan kepemimpinan itu sebagai tingkat estafet. "Bukan meteran pom bensin. Kalo meteran pom bensin itu 'Pak dimulai dari nol ya'. Apakah kita mau seperti itu? Ndak kan? masa kayak meteran pom bensin," ujar Jokowi di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Juni 2023.
Seharusnya, kata Jokowi, jika sudah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), kepemimpinan berikumnya harus masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA), lalu Perguruan tinggi, S2, hingga S3. "Mestinya seperti itu. Tidak maju mundur, poco poco, nggak," ucap Jokowi.
Kepala negara juga menjelaskan bahwa pembangunan ke depan harus Indonesia sentris yang menjadi penting. Hilirisasi industri, Jokowi berujar, juga sangat penting yang bisa melompatkan Indonesia.
Hilirisasi industri
Jokowi lantas mencontohkan, hilirisasi mineral membangun ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai. Dia menuturkan, dulu Indonesia melakukan ekspor nikel mentahan. Tapi ke depan harus sudah diolah menjadi baterai lithium.
"Bagaimana mencapai ekosistem (kendaraan listrik) besarnya ini nggak mudah. Perlu kerja detail, perlu cek terus di lapangan. Itu pun bsia meleset," kata dia.
Di sektor perkebunan juga hasilnya tidak boleh mentah saat ingin melakukan ekspor. Jokowi menyebutkan palm oil dan CPO, seharusnya dibuat barang setengah jadi atau barang jadi seperti sabun, kosmetik, dan lainnya.
Jokowi juga memberi contoh rumput laut Indonesia yang punya potensi sangat besar. "Tapi jangan diekspor mentahan. Rumput laut itu bisa dijadikan biofuel. Saya baru liat kaget juga saya liat di Jerman. Artinya potensi ini besar. Tapi tantangannya juga besar," tuturnya.
Pilihan Editor: Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045