TEMPO.CO, Jakarta - Sederet masalah membelit Rumah Sakit Haji Jakarta (RS Haji Jakarta) terbuka saat para karyawan berdemonstrasi di Kementerian Agama pada Jumat pekan lalu, 9 Juni 2023. Para pegawai menuntut hak-hak karyawan yang tidak dibayarkan.
Tuntutan pegawai RS Haji Jakarta juga ramai disuarakan di media sosial Twitter. Salah satunya @lstr**** pada Jumat, 9 Juni 2023. "Intinya kami hanya ingin menuntut agar Hak Hak karyawan terbayarkan Pak Bu..
Bismillah hari ini kita akan aksi lagi di Kemenag RI, semoga Allah meridhoi langkah kami dan ada pencerahan agar Hak kami terbayarkan amiiinn
Mohon doa nya temen temen dan bantu viralkan yaah," ujar @lstr****.
Dalam utasnya di Twitter, juga dicantumkan beberapa video pendek yang memperlihatkan suasana aksi damai puluhan pekerja RS Haji pada Jumat dan Senin lalu.
Pada salah satu video yang juga diunggah di TikTok, terlihat pegawai RS Haji Jakarta ketika melakukan demonstrasi sekaligus tulisan mengenai tuntutan mereka.
"Bayarkan gaji dan THR 100 persen tanpa dicicil. Setorkan BPJS TK yang telah dipotong dari gaji kami," begitu tulisan dalam video itu.
Selain itu, ada juga tuntutan lain yang tertera dalam video tersebut yaitu:
- percepat likuidasi agar jelas status badan hukum RS Haji Jakarta;
- bayarkan hak karyawan yang pensiun dan meninggal dunia;
- meminta Kemenag serius menyelesaikan permasalahan di RS Haji Jakarta sebagai pemegang saham terbesar;
- mendesak Presiden RI untuk menyelesaikan kemelut di RS Haji Jakarta.
Adapun Direktur Utama atau Dirut RS Haji Jakarta Bayu Wahyudi telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya. Surat pengunduran diri mantan Dirut RS Haji Jakarta itu ditulis pada Jumat, 9 Juni 2023 dan pengunduran diri tersebut terhitung pada Senin, 12 Juni 2023.
Selanjutnya: "Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa..."