Adapun tingkat profitabilitas fintech lending mencatatkan tren positif 4,52 persen dan retail non equity mencapai 9,34 persen per April 2023.
"Yang kita fokuskan adalah peningkatan governance dari fintech lending yang lebih baik dan semakin sustainable," tutur dia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyebut terjadi kenaikan penggunaan fintech P2P lending meningkat pada Maret 2023 atau sebulan sebelum hari raya Lebaran. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Lembaga Penjamin dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan penyaluran dana pada Maret mencapai Rp 19,74 persen.
"Meningkat 8,29 dibanding Februari 2023," kata Ogi dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 5 Mei 2023. "Meskipun peningkatan cukup signifikan, nominal yang dimaksud lebih kecil dibandingkan periode Maret 2022 yang mencapai Rp 23,07 triliun," ungkapnya.
Adapun berdasarkan data OJK, lanjut Ogi, porsi penyaluran pendaraan P2P lending kepada sektor konsumsi pada Maret 2023 mencapai 60,03 persen dari total penyaluran industri. Angka tersebut meningkat dibandingkan Februari 2023 yang hanya mencapai 59,33 persen atau bulan Desember 2022 yang sebesar 57,96 persen.
Ogi berharap sekaligus optimistis industri P2P lending atau pinjol bisa terus bertumbuh. Hal ini mengingat kebutuhan pendanaan atau pembiayaan di Indonesia masih sangat luas. Sementara, lembaga jasa keuangan yang ada belum bisa memenuhinya secara menyeluruh.
AMELIA RAHIMA SARI | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Nonton Konser Coldplay Pakai Uang Pinjol, Ini Risiko Bila Gagal Bayar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini